Siapa Abu Ibrahim Al Hashimi Al Quraishi, Pemimpin ISIS yang Dibunuh Pasukan AS?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 4 Februari 2022 08:35 WIB

Abu Ibrahim al-hashimi al-Quraishi. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis waktu setempat mengumumkan terbunuhnya pemimpin ISIS Abu Ibrahim Al Hashimi Al Quraishi dalam operasi militer di Suriah,sehari sebelumnya.

Seperti dilansir The Washington Post, Jumat 4 Februari 2022, Al Quraishi dimunculkan oleh ISIS sebagai pemimpin baru mereka pada Oktober 2019. Hal ini terjadi setelah pasukan elit AS membunuh pemimpin legendaris ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi, beberapa waktu sebelumnya di Suriah.

Lantas, siapakah Al Quraishi? Quraishi pernah digambarkan oleh pemerintah AS sebagai informan yang membocorkan rincian kepada pasukan AS tentang sebuah kelompok yang secara resmi disebut al-Qaeda di Irak dan, yang kemudian melahirkan Negara Islam.

Nama Al Quraishi awalnya tak masuk dalam radar pasukan koalisi saat itu. Diyakini nama itu hanya samaran guna mengamankan para pucuk pimpinan ISIS.

Ditangkap pada akhir 2007 atau awal 2008, dia menghabiskan waktu berbulan-bulan di kamp tahanan Amerika di Irak. Quraishi dikenal sebagai tahanan M060108-01 dalam laporan interogasi rahasia yang diterbitkan tahun lalu.

Advertising
Advertising

Dokumen-dokumen Departemen Pertahanan AS melukiskan gambaran seorang informan “kooperatif” yang produktif menawarkan informasi kepada pasukan AS untuk membantu mereka memerangi organisasi teroris yang kemudian dipimpinnya.

Kemudian dalam keterangan resmi melalui Telegram pada 31 Oktober 2019, ISIS menyebutkan Al Qurashi merupakan pemimpin baru kelompok tersebut. Meski demikian tak ada keterangan detail mengenai sepak terjangnya.

Berdasarkan keterangan resmi ISIS, Al Quraishi disebut sebagai sosok atau figur terkemuka dalam jihad ISIS. ISIS juga mengklaim dia merupakan veteran dalam beberapa medan jihad selama perang melawan pasukan AS.

Sebutan al-Quraishi di akhir namanya menunjukkan bahwa ia digambarkan sebagai keturunan suku Quraish Nabi Muhammad, garis keturunan yang dianggap oleh ISIS sebagai prasyarat untuk menjadi seorang khalifah, atau penguasa Muslim.

Namun, sepak terjang Al Quraishi terhenti pada Rabu lalu ketika ia memilih meledakkan diri sebelum ditangkap pasukan AS. Dalam ledakan tersebut, sebanyak empat perempuan dan enam anak-anak turut tewas. Di antara korban tewas itu terdapat istri dan dua anak Al Quraishi.

Baca juga: Siapa Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi, Pemimpin Baru ISIS

SUMBER: THE WASHINGTON POST

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

9 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

9 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

12 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

16 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

17 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

17 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

19 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

20 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

1 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya