Sejak Kudeta Militer, Produksi dan Perdagangan Narkoba di Myanmar Naik

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Februari 2022 21:00 WIB

Pekerja pabrik memegang plakat dan meneriakkan slogan-slogan saat mereka melakukan unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 25 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi ketidakstabilan di Myanmar sejak kudeta militer setahun lalu, telah berdampak pada naiknya produksi dan perdagangan narkoba di negara yang dulu bernama Burma tersebut. Jeremy Douglas Kepala Office on Drugs and Crime (UNODC) wilayah Asia Tenggara mengatakan produksi sabu pada tahun lalu meningkat, padahal produksi narkoba di wilayah utara Myanmar sudah sangat tinggi dan belum menunjukkan tanda mereda.

“Narkoba dan konflik adalah hal yang masih belum bisa dipisahkan di Myanmar, keduanya seperti saling memberi makan. Kekacauan dan ketidakstabilan membuat para pengedar narkoba bisa bekerja,” kata Douglas.

Pendemo yang memprotes aksi kudeta militer di Myanmar membawa poster bertuliskan "Saya benci kudeta militer melebihi klub sepakbola Manchester United." Sejumlah poster unik terlihat dalam aksi damai tersebut. 9GAG.com

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada bulan lalu, otoritas di Laos, Thailand dan Myanmar menyita setidaknya 90 juta tablet methamphetamine dan 4,4 ton crystal methamphetamine. UNODC mengatakan sebagian besar barang haram tersebut, dibuat di area pinggir perbatasan negara bagian Shan, Myanmar.

Menurut Douglas kesulitan ekonomi telah mencengkram Myanmar sejak kudeta terjadi pada Februari 2021. Para petani di negara bagian Shan tanpa tak punya pilihan selain kembali menanam opium dalam jangka pendek dan jangka menengah.

Data dari Office of Narcotics Control Board (ONCB) menyebut Thailand, yang berbatasan dengan Myanmar, secara tradisional telah menjadi area lalu-lintas bagi obat-obatan terlarang, yang diproduksi di Myanmar. Terhitung pada Oktober 2020 hingga September 2021, 520 juta tablet methamphetamine di sita atau naik dibanding setahun sebelumnya yang menyita 361 juta methamphetamine.

Sumber: Reuters

Baca juga: Uni Afrika Tangguhkan Aktivitas Burkina Faso Pasca-kudeta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

14 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

16 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya