Pengadilan Norwegia Tolak Banding Pembunuh Massal Anders Behring Breivik

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Februari 2022 17:30 WIB

Teroris ekstremis sayap kanan Anders Behring Breivik mengangkat tangannya untuk memberi hormat Nazi saat memasuki ruang pengadilan di penjara Skien, Norwegia 15 Maret 2016. [REUTERS/Lise Aserud/NTB Scanpix]

TEMPO.CO, Jakarta -Pengadilan Norwegia pada Selasa waktu setempat menolak permohonan banding pembunuh massal Neo-Nazi Anders Behring Breivik.

Seperti dilansir The Independent, Rabu 2 Februari 2022, penolakan ini terjadi satu dekade setelah Breivik dijatuhi hukuman 21 tahun penjara karena membunuh 77 orang, mayoritas adalah remaja.

Pengadilan Norwegia memutuskan bahwa Breivik harus tinggal di penjara karena dia tetap berisiko bagi masyarakat. Ia disebut dapat kembali ke perilaku yang mengarah pada serangan teror Juli 2011.

Saat itu, ia melakukan pembantaian di ibu kota Oslo dan kemudian menembak mati 69 orang, kebanyakan dari mereka remaja, di sebuah perkemahan pemuda Partai Buruh.

"Risiko kekerasan itu nyata dan signifikan dan sama dengan ketika (Breivik) pertama kali dijatuhi hukuman," kata pengadilan distrik di Telemark dalam putusan dengan suara bulat.

Advertising
Advertising

Pada hari pertama sidang pembebasan bersyarat pada Januari lalu, Breivik membuat tanda supremasi kulit putih dengan jari-jarinya sebelum mengangkat tangan kanannya untuk memberi hormat ala Nazi.

Dia memenuhi syarat untuk mencari pembebasan bersyarat setelah menjalani hukuman 10 tahun pertama dan dapat mengajukan permohonan pembebasan setahun setelah setiap bandingnya ditolak.

Selama kesaksiannya, Breivik menyalahkan radikalisasi online atas kejahatannya. Ia mengatakan telah dicuci otak dan akan terus berjuang untuk kekuasaan supremasi kulit putih melalui cara damai.

Beberapa kesaksian, termasuk seorang psikiater dan penjaga penjara, menggambarkannya sebagai seseorang yang tidak dapat dipercaya dan dapat melakukan lebih banyak kejahatan.

Tahun lalu Norwegia menandai satu dekade sejak serangan itu.

Negara itu memperingati hari itu dengan upacara peringatan di luar tempat yang dulunya adalah kantor perdana menteri, di mana bom itu diledakkan dan menewaskan delapan orang.

Perdana Menteri Erna Solberg meminta warga Norwegia untuk membangun benteng pertahanan melawan intoleransi dan ujaran kebencian, untuk empati dan toleransi dan “tidak membiarkan kebencian berdiri tanpa lawan”.

Baca juga: Norwegia Peringati 10 Tahun Teror Ekstremis Sayap Kanan Anders Behring Breivik

SUMBER: THE INDEPENDENT

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Lagu Populer DJ Alan Walker, Siap Konser Walkerworld pada 8 Juni 2024 di Phantom PIK 2

1 hari lalu

5 Lagu Populer DJ Alan Walker, Siap Konser Walkerworld pada 8 Juni 2024 di Phantom PIK 2

DJ Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon lokal menjelang konsernya di Jakarta. Berikut lagu populer yang dirilisnya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

2 hari lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan keras mengutuk serangan pada perdana menteri Slovakia dan mendoakan agar Robert Fico lekas bugar

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Sebut Danramil Aradide Sering Beri Sembako Keluarga Pembunuhnya

5 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Sebut Danramil Aradide Sering Beri Sembako Keluarga Pembunuhnya

Satgas Damai Cartenz mengatakan anggota KKB itu juga mengklarifikasi pernyataan kelompoknya yang menuding Danramil Aradide membagikan racun.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

7 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

7 hari lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

15 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

16 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

16 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

25 hari lalu

Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

AS, Inggris, Italia, Belanda, Austria, dan Lituania masih belum mengakhiri penangguhan dana untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya