Dua Tewas dan Puluhan Luka-luka dalam Aksi Pro-Militer Myanmar

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Februari 2022 12:05 WIB

Keluarga menunggu di luar penjara Insein saat Junta Myanmar membebaskan tahanan termasuk orang-orang yang memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar 18 Oktober 2021. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang tewas dan 38 terluka dalam serangan granat terhadap unjuk rasa pro-militer di Myanmar timur pada Selasa, 1 Februari 2022. Protes anti-kudeta terjadi di Myanmar dalam peringatan setahun pertama militer merebut kekuasaan.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Para aktivis memperingati kudeta militer dengan mogok massal menentang junta dan bertepuk tangan ramai-ramai.

Kudeta militer mengakhiri demokrasi singkat di Myanmar. Milter menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi tahun lalu. Hal ini telah memicu protes massa dan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat. Selama setahun berkuasa, junta militer telah membuhuh lebih dari 1.500 orang warga sipil.

Penduduk di seluruh pusat komersial Yangon dan di kota Mandalay bertepuk tangan secara massal pada pukul 4 sore kemarin. Tepuk tangan itu menandai berakhkirnya aksi diam terhadap kudeta.

"Kami bertepuk tangan," kata seorang warga Mandalay. "Rumah-rumah lain di lingkungan saya juga bertepuk tangan."

Advertising
Advertising

Media lokal melaporkan bahwa 10 orang ditangkap karena ikut serta dalam aksi protes tersebut di Yangon.

Pada Selasa, 1 Februari 2022, junta militer telah memerintahkan toko-toko tetap buka. Namun jalan-jalan di Yangon mulai kosong pada pukul 10 pagi, pemandangan yang sama terjadi di Mandalay dan wilayah Tanintharyi selatan.

Pasar batu giok terkenal di Mandalay telah dibuka sejak pagi hari namun lalu lintas masih sepi, kata seorang penduduk kepada AFP yang dilansir dari Channel News Asia. "Saya tinggal di rumah bermain game online untuk berpartisipasi dalam pemogokan diam-diam."

Menjelang peringatan kudeta, junta militer mengancam akan menyita bisnis yang tutup. Militer juga memperingatkan bahwa demonstrasi atau berbagi propaganda anti-militer dapat mengarah pada tuduhan makar atau terorisme.

Baca: Peringatan 1 Tahun Kudeta Myanmar, Kemenlu Ingatkan 5 Konsensus

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

11 hari lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

12 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

16 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

18 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

22 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

24 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

25 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

27 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

27 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

28 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya