Hasil Studi di Cina: Vaksin Sinovac dan Sinopharm Efektif Melawan Delta

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 1 Februari 2022 20:12 WIB

Sejumlah vaksin virus corona buatan Sinovac Biotech Ltd yang dipamerkan dalam acara China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) 2020 di Beijing, Cina, 5 September 2020. Vaksin ini merupakan kandidat vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan Sinovac Biotech dan Sinopharm. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Dua vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan di Cina, Sinovac dan Sinopharm, terbukti efektif melawan varian Delta, demikian studi berdasarkan data di negara itu yang diumumkan Selasa, 1 Januari 2022.

Kedua vaksin tersebut 52 persen efektif melawan infeksi varian Delta dan 60 persen untuk penyakit simtomatik, tulis para peneliti dalam makalah peer-review.

Studi ini tidak menghasilkan data yang cukup untuk memberikan pembacaan efektivitas untuk dua vaksin secara terpisah atau berdasarkan kelompok usia, para peneliti dari otoritas pengendalian penyakit lokal dan dua universitas Cina mengatakan dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine.

Data tersebut didasarkan pada analisis lebih dari 100 infeksi dan lebih dari 10.000 kontak dekat mereka selama wabah Delta di provinsi Guangdong, Cina selatan, pada Mei dan Juni tahun lalu.

Mereka juga 78 persen efektif untuk pneumonia, dan 100 persen untuk Covid-19 yang parah atau kritis.

Advertising
Advertising

Di antara peserta yang divaksinasi lengkap, hanya enam orang berusia 60 tahun atau lebih, kata para penulis.

"Ini mendukung gagasan bahwa vaksin yang tidak aktif memang berdampak pada pencegahan infeksi Delta Covid-19," kata Jerome Kim, direktur jenderal Institut Vaksin Internasional, yang tidak berpartisipasi dalam penelitian ini.

Kim mengatakan pembacaan itu mungkin dipengaruhi oleh perbedaan potensial antara subjek yang divaksinasi dan tidak divaksinasi dan beragam risiko paparan virus karena data dunia nyata umumnya tidak sebersih uji klinis.

Cina memiliki sejumlah kecil infeksi Covid dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia di bawah strateginya untuk menahan penularan apa pun sesegera mungkin. Negara ini tidak memberikan jumlah total kasus berdasarkan varian.

Selain di Cina, kedua vaksin tersebut juga banyak digunakan di beberapa negara antara lain Indonesia, Brazil, dan Uni Emirat Arab.

REUTERS

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

9 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

18 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

22 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

22 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

23 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya