Korea Utara Uji Coba Rudal Nuklir Besar-Besaran, Bikin AS Khawatir

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 31 Januari 2022 14:42 WIB

Kolase foto uji coba "rudal balistik jarak menengah dan jarak jauh" Hwasong-12 pada Minggu, bersama dengan gambar yang dilaporkan diambil dari luar angkasa dengan kamera di hulu ledak rudal tersebut. missle, dalam gambar ini dirilis pada 31 Januari 2022. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menggelar uji coba rudal nuklir besar-besaran di awal 2022 ini. Sepanjang Januari, mereka meluncurkan tujuh rudal termasuk Hwasong-12 yang ditembakkan ke luar angkasa, Minggu, 30 Januari 2022.

Peluncuran rudal balistik jarak menengah (IRBM) itu adalah yang pertama kalinya sejak 2017.

Rudal balistik sekelas Hwasong-12 ini pernah mengancam akan menargetkan wilayah AS di Guam, sehingga memicu kekhawatiran negara bersenjata nuklir ini dapat melanjutkan pengujian untuk rudal jarak jauh.

Amerika Serikat khawatir uji coba rudal Korea Utara yang meningkat dapat menjadi pemanasan untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM).

AS berjanji akan memberikan tanggapan yang tidak ditentukan "yang dirancang untuk menunjukkan komitmen kami kepada sekutu kami," kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan di Washington.

Advertising
Advertising

"Bukan hanya apa yang mereka lakukan kemarin, ini adalah fakta bahwa ini terjadi menyusul sejumlah tes yang cukup signifikan di bulan ini," kata pejabat itu, yang mendesak Pyongyang bergabung dalam pembicaraan langsung tanpa prasyarat.

Korea Utara mengatakan pihaknya terbuka untuk diplomasi, tetapi menilai tawaran Washington itu telah dirusak oleh dukungan AS terhadap sanksi dan latihan militer bersama serta pengembangan senjata di Korea Selatan dan kawasan.

Di tengah kesibukan diplomasi pada 2018, termasuk pertemuan puncak dengan AS saat itu Presiden Donald Trump, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan kekuatan nuklirnya lengkap dan mengatakan dia akan menangguhkan uji coba nuklir dan peluncuran rudal jarak jauh negara itu.

Kim mengatakan dia tidak lagi terikat oleh moratorium setelah pembicaraan terhenti pada 2019, dan Korea Utara menyatakan mereka dapat memulai kembali kegiatan pengujian itu karena Amerika Serikat tidak menunjukkan tanda-tanda akan membatalkan "kebijakan bermusuhan."

Tidak jelas apakah IRBM seperti Hwasong-12 dimasukkan dalam moratorium Kim, tetapi tidak ada yang diuji sejak 2017.

Analis Korea Utara mengatakan uji coba tampaknya bertujuan untuk mengamankan penerimaan global dari program senjatanya, baik melalui konsesi atau hanya memenangkan persetujuan dari dunia yang terganggu.

“Pengalihan perhatian dunia pada isu-isu lain tampaknya benar-benar menguntungkan Korea Utara saat ini,” kata Markus Garlauskas dari lembaga pemikir Dewan Atlantik dan mantan anggota perwira intelijen nasional AS untuk Korea Utara.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini mengingatkan pada ketegangan yang meningkat pada 2017, ketika Korea Utara melakukan beberapa uji coba nuklir, meluncurkan rudal terbesarnya, dan menarik kemarahan Amerika Serikat.

REUTERS

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

59 menit lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

9 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

9 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

12 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

12 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

14 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

17 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

19 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

20 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

21 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya