6 Perampok Permata Bernilai Rp1,8 T Diadili di Jerman, tapi Barang Bukti Raib

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 29 Januari 2022 08:15 WIB

Ruang perhiasan di museum Green Vault, Dresden, Jerman. Sumber: Sebastian Kahnert/dpa/AFP via Getty Images/theguardian.com

TEMPO.CO, Jakarta - Enam laki-laki Jerman yang dituduh merampok permata di sebuah museum dengan koleksi seni terbesar di Eropa, mulai diadili di Pengadilan Dresden pada Jumat, 28 Januari 2022. Namun keberadaan harta karun sebagai barang bukti masih menjadi misteri.

Para terdakwa, berusia antara 22 dan 27 tahun yang tidak disebutkan namanya di bawah undang-undang privasi Jerman, didakwa bersekongkol mencuri permata dan membakar museum, menurut kantor kejaksaan Dresden.

Mereka diduga membobol Museum Gruenes Gewoelbe (Green Vault) Dresden pada dini hari 25 November 2019, dan mencuri 21 buah perhiasan berisi lebih dari 4.300 berlian dengan perkiraan nilai lebih dari 113 juta euro atau sekitar Ro1,8 triliun.

"Para terdakwa diduga mempersiapkan kejahatan dengan cermat," kata Thomas Ziegler, juru bicara pengadilan distrik Dresden.

Jaksa percaya bahwa keenamnya telah memeriksa TKP sebelumnya, menggergaji kisi-kisi jendela terlebih dahulu dan memasangnya kembali untuk masuk ke gedung secepat mungkin saat pencurian, kata Ziegler.

Advertising
Advertising

Jaksa mengatakan pada bulan September para terdakwa tidak mengelak atas tuduhan terhadap mereka. Polisi menawarkan 500.000 euro (Rp8 miliar) sebagai hadiah bagi yang dapat memberikan informasi tentang keberadaan permata itu.

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa keenam terdakwa semuanya memiliki nama belakang sama. Sidang diperkirakan akan berlanjut hingga akhir Oktober. Lebih dari selusin pengacara menjadi pembela tersangka, yang semuanya ditahan.

Dua orang pernah dijatuhi hukuman empat setengah tahun penjara karena terlibat pencurian Big Maple Leaf, koin emas 100 kg senilai 3,75 juta euro, dari Museum Bode Berlin pada 2017.

Koleksi Dresden yang dicuri dikumpulkan pada abad ke-18 oleh Augustus the Strong, Elector of Saxony dan kemudian Raja Polandia, yang mengoleksi perhiasan sebagai bagian dari persaingannya dengan Raja Prancis Louis XIV.

Harta karun itu selamat dari serangan bom Sekutu dalam Perang Dunia Kedua, dan dibawa sebagai rampasan perang oleh Uni Soviet. Mereka dikembalikan ke Dresden, ibu kota bersejarah negara bagian Saxony, pada 1958.

REUTERS

Berita terkait

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

19 jam lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

23 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

1 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

3 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

6 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

7 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

7 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

13 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

14 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya