Australia Catat Rekor Kematian Harian Tertinggi Selama Pandemi COVID-19

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 Januari 2022 14:15 WIB

Petugas polisi berpatroli di pusat kota, saat tingkat vaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) terus meningkat, di Sydney, Australia, 19 November 2021. [REUTERS/Loren Elliot]

TEMPO.CO, Jakarta -Australia melaporkan kasus kematian harian tertinggi sejak pandemi COVID-19 pada Jumat 28 Januari 2022.

Seperti dilansir Reuters, Australia melaporkan 98 kematian harian, melebihi rekor sebelumnya yakni 87 kematian pada dua hari lalu. Jumlah ini membuat total kematian COVID-19 di negara berpenduduk 25 juta itu menjadi 3.500 sejak pandemi dimulai dua tahun silam.

Dipicu oleh varian Omicron yang menyebar cepat, infeksi COVID-19 meledak di Benua Kanguru selama empat minggu terakhir. Total tercatat dua juta kasus COVID-19 sejak pandemi.

Namun, tingkat rawat inap yang stabil dalam beberapa hari terakhir telah meningkatkan harapan bahwa kondisi terburuk akan berakhir.

Jumlah pasien rawat inap tetap stabil di sekitar 5.000 orang selama beberapa hari terakhir. Puncaknya terjadi pada Selasa dengan 5.400 kasus.

Advertising
Advertising

Pemodelan baru yang dirilis oleh New South Wales, negara bagian terpadat, menunjukkan jumlah orang di unit perawatan intensif berada di bawah angka yang diprediksi dalam skenario kasus terbaik.

Lebih dari 40.000 infeksi COVID-19 baru dilaporkan, atau penghitungan harian terendah dalam hampir sebulan.

"Secara umum situasinya stabil dan kami memperkirakan penurunan lebih lanjut (dalam kasus rumah sakit)," kata Kepala Dinas Kesehatan Negara Bagian Queensland John Gerrard dalam jumpa pers hari ini.

Gerrad menambahkan bahwa kasus rumah sakit di negara bagian itu turun untuk hari ketiga berturut-turut menjadi 818 pasien rawat inap.

Tetapi dia memperingatkan lima juta Queensland bahwa pandemi masih jauh dari selesai. "Jadi jangan pergi keluar dan merayakannya," katanya.

Australia adalah salah satu negara yang paling banyak divaksinasi terhadap COVID-19 dengan lebih dari 93 persen populasi dewasanya mendapat dosis ganda. Sementara dua pertiga warga Australia yang memenuhi syarat telah menerima vaksin booster.

Therapeutic Goods Administration (TGA), regulator obat Australia, pada Jumat memperluas kelayakan vaksin booster untuk remaja usia 16 dan 17 tahun. Langkah ini menyusul Amerika Serikat, Israel dan Inggris untuk menghadang Omicron.

Baca juga: Naik Dua Kali Lipat dalam Sepekan, Kasus COVID-19 Australia Tembus 1 Juta

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya