Cina Izinkan Utusan PBB Kunjungi Xinjiang Pasca-Olimpiade Beijing

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 Januari 2022 11:07 WIB

Pagar pembatas dibangun di sekitar tempat yang secara resmi dikenal sebagai pusat pendidikan keterampilan kejuruan di Dabancheng di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Cina, 4 September 2018. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta -Cina dilaporkan telah mengizinkan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia mengunjungi Xinjiang pada paruh pertama 2022 setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Seperti dilansir Reuters Jumat 28 Januari 2022, laporan ini diungkap oleh media South China Morning Post mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Laporan South China Morning Post pada Kamis waktu setempat mengutip sumber yang mengatakan bahwa persetujuan untuk kunjungan diberikan setelah berakhirnya Olimpiade Musim Dingin Beijing yang berlangsung 4-20 Februari. Kunjungan ini diberikan dengan syarat perjalanan itu harus "ramah" dan bukan sebuah investigasi.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Cina melakukan pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran terhadap kelompok minoritas Muslim Uyghur dan kelompok minoritas lainnya di wilayah barat Xinjiang. Pelanggaran ini termasuk penahanan massal, penyiksaan dan kerja paksa.

Amerika Serikat bahkan menuduh Cina melakukan genosida.

Advertising
Advertising

Beijing membantah semua tuduhan penyiksaan terhadap Uyghur dan Muslim keturunan Turki. Mereka berdalih tindakan keras dilakukan untuk memerangi ekstremisme agama.

Komisaris hak asasi manusia Amerika Serikat Michelle Bachelet telah melakukan negosiasi dengan Cina dalam kunjungannya sejak September 2018.

Namun, Kementerian luar negeri Cina, misi Cina untuk PBB di New York, dan PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Seperti pada 2008, Olimpiade kembali menyoroti catatan hak asasi manusia Cina, yang menurut para kritikus telah memburuk sejak saat itu. Washington menyebut perlakuan Beijing terhadap Muslim Uyghur sebagai genosida dan mendorong boikot diplomatik dari Amerika Serikat dan negara-negara lain.

"Tidak seorang pun, terutama diplomat hak asasi manusia terkemuka di dunia, harus tertipu oleh upaya pemerintah Cina untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan terhadap kemanusiaan yang menargetkan Uyghur dan komunitas Turki lainnya," Sophie Richardson, Direktur Cina di Human Rights Watch, mengatakan kepada Reuters di pernyataan yang dikirim melalui email pada hari Jumat.

Baca juga: 7 Fakta tentang Xinjiang, Uighur dan Situasi Saat Ini

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 jam lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

7 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

9 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

13 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

14 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

16 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

1 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya