Pfizer Mulai Uji Klinis Vaksin Corona Khusus Omicron

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 Januari 2022 10:34 WIB

Tenaga medis mempersiapkan vaksin Pfizer untuk warga lansia yang mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Pemerintah telah menyatakan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis tambahan akan diberikan gratis. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan farmasi Pfizer Inc (PFE.N) dan BioNTech SE menyatakan telah memulai uji klinis untuk menguji versi baru vaksin yang khusus dirancang untuk memerangi varian Omicron Covid-19. Varian ini disebut mampu menghindari vaksin sebelumnya yang telah beredar.

Pfizer akan menguji respon imun para sukarelawan yang dihasilkan oleh vaksin berbasis Omicron baik sebagai rejimen tiga suntikan pada orang yang tidak divaksinasi dan sebagai suntikan booster untuk orang yang telah menerima dua dosis vaksin. Perusahaan juga akan menguji dosis keempat vaksin Omicron pada orang yang menerima dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNTech 3-6 bulan sebelumnya.

Pfizer dan BioNTech akan mempelajari keamanan serta tolerabilitas suntikan vaksin terhadap lebih dari 1.400 orang yang akan terdaftar dalam uji coba. "Penelitian sementara saat ini dan data di dunia nyata menunjukkan bahwa booster memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap dengan Omicron. Kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi Omicron dan varian baru di masa depan," kata kepala penelitian dan pengembangan vaksin Pfizer, Kathrin Jansen, dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters, Selasa, 25 Januari 2022.

Menurut BioNTech, peluncuran vaksin khusus Omicron ini bergantung pada jumlah data uji klinis yang diperlukan oleh regulator. Mereka memperkirakan vaksin Omicron baru bisa diluncurkan pada Maret mendatang.

Dua dosis vaksin Pfizer, menurut perusahaan, kemungkinan tidak cukup untuk melindungi infeksi akibat Omicron. Meski demikian perlindungan terhadap rawat inap dan kematian mungkin berkurang.

Advertising
Advertising

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC mengatakan dosis ketiga vaksin mRNA seperti vaksin Pfizer/BioNTech telah memberikan perlindungan 90 persen terhadap rawat inap karena COVID-19.

Penasihat Medis Utama Gedung Putih Anthony Fauci mengatakan bahwa vaksin khusus Omicron bisa saja diluncurkan. Namun Amerika Serikat belum membutuhkannya saat ini. "Kami mungkin tidak membutuhkannya, tetapi saya pikir bijaksana untuk mempersiapkan kemungkinan bahwa varian in imungkin persisten," ujarnya.

Baca: Studi Jepang: Omicron Dapat Bertahan Lebih Lama di Plastik dan Kulit

REUTERS

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

37 menit lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

15 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

15 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

15 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

16 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

18 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

19 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya