UNICEF: Pandemi COVID-19 Picu Kehilangan Pendidikan yang Sulit Diatasi

Reporter

Tempo.co

Selasa, 25 Januari 2022 11:30 WIB

Siswa duduk di kursi dengan penghalang plastik mendengarkan penjelasan guru saat menghadiri kelas setelah dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 di Pasay City, Metro Manila, Filipina, 6 Desember 2021. Anak-anak berusia antara 6-9 tahun di ibu kota Filipina, Manila, kembali ke sekolah untuk pertama kalinya setelah hampir dua tahun mengikuti kelas online. REUTERS/Lisa Marie David

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Dunia untuk Anak-anak (UNICEF) menyatakan penutupan sekolah karena pandemi COVID-19 telah menyebabkan kerugian yang hampir tidak dapat diatasi dalam pendidikan di kalangan anak-anak di seluruh dunia.

UNICEF mengatakan lebih dari 616 juta siswa di seluruh dunia masih terkena dampak penutupan sekolah penuh atau sebagian.

"Kami melihat skala kehilangan sekolah pada anak-anak yang hampir tidak dapat diatasi," kata kepala pendidikan UNICEF, Robert Jenkins, dalam sebuah pernyataan, hampir dua tahun setelah pandemi.

“Dan membuka kembali sekolah saja tidak cukup", tambahnya. Jenkins menyerukan dukungan intensif untuk memulihkan pendidikan yang hilang.

Di banyak negara, selain merampas kesempatan jutaan anak untuk memperoleh keterampilan dasar, penghentian pembelajaran tatap muka mempengaruhi kesehatan mental siswa, menempatkan mereka pada risiko pelecehan yang lebih besar di rumah dan mencegah anak-anak miskin memiliki akses ke sumber nutrisi di luar rumah.

Advertising
Advertising

UNICEF melaporkan bahwa kehilangan pembelajaran akibat penutupan sekolah menyebabkan 70 persen anak berusia 10 tahun tidak dapat membaca atau memahami teks sederhana. Tingkat ini naik dari 53 persen sebelum pandemi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Di Etiopia, misalnya, anak-anak hanya belajar antara 30 hingga 40 persen matematika yang akan mereka pelajari jika itu adalah tahun ajaran normal di sekolah dasar.

Negara-negara kaya juga terdampak. UNICEF mencontohkan di Amerika Serikat, di mana kehilangan pembelajaran telah diamati di beberapa negara bagian, termasuk Texas, California dan Maryland.

Putus sekolah juga menjadi masalah. Di Afrika Selatan, antara 400 ribu- 500 ribu siswa dilaporkan putus sekolah sama sekali antara Maret 2020 dan Juli 2021.

Selain meningkatnya tingkat kecemasan dan depresi di antara anak-anak dan remaja yang terkait pandemi, penutupan sekolah menurut UNICEF juga berarti lebih dari 370 juta anak di seluruh dunia tidak mendapatkan makanan di sekolah.

Baca juga:

SUMBER: CHANNEL NEWSASIA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

2 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

2 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

2 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya