2 Tentara Myanmar Bergabung dengan PDF, Sudah 8.000 Anggota Junta Membelot

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 25 Januari 2022 08:30 WIB

Ko Thet dan Saw Kler Bwe Htoo (Myanmar Now)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua tentara Myanmar desersi dan meninggalkan pos mereka di Kota Yesagyo, Wilayah Magway dan bergabung dengan Pasukan Pertahanan Rakyat atau PDF setempat untuk melawan junta, demikian dilaporkan Myanmar Now, Senin, 24 Januari 2022.

Mereka termasuk di antara lebih dari 2.000 tentara dan 8.000 polisi yang membelot dan berjuang bersama rakyat melawan Junta Myanmar.

Kedua prajurit itu meninggalkan Batalyon Infanteri 256 pada 18 Januari karena, antara lain, mereka diperlakukan dengan buruk, menurut para pejuang perlawanan yang membawa mereka masuk ke PDFk.

“Mereka mengatakan ingin berpihak pada rakyat, bahwa mereka bahkan tidak mendapatkan cukup makanan meskipun mereka dipaksa melakukan pekerjaan kotor untuk para jenderal, dan bahwa mereka tidak hanya bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) tetapi juga ingin melawan junta,” kata Wai Gyi, pemimpin Yesagyo PDF.

Salah satu tentara, yang dipanggil Ko Thet dan berasal dari Wilayah Ayeyarwady, melarikan diri saat dia sedang bertugas jaga sambil membawa senapan semi-otomatis M1, kata PDF dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

“Dia mengatakan bahwa dia hanya diperbolehkan membawa senapan ketika sedang bertugas jaga,” kata Wai Gyi.

Pembelot lainnya, Saw Kler Bwe Htoo, melarikan diri saat unit militernya ditempatkan di desa Sin Chaung, 10 mil selatan kota Yesagyo.

Kedua pembelot belum diizinkan untuk berperang dengan PDF dan dikirim ke daerah di bawah kendali kelompok bersenjata etnis, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa PDF ingin menyambut lebih banyak tentara junta yang ingin berdiri bersama rakyat. .

Batalyon Infanteri 256 terletak di dekat desa Hpu Lon, sekitar dua mil sebelah barat Yesagyo.

Pada Mei dan Juli tahun lalu seorang kopral dan dua prajurit meninggalkan pos mereka di Yesagyo, Wai Gyi menambahkan.

Lebih dari 2.000 tentara dan 6.000 polisi telah membelot sejak kudeta militer Februari lalu, menurut angka yang dirilis pada akhir November oleh People's Embrace, sebuah kelompok yang membantu para pembelot.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

13 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya