Negara Kaya Rekrut Perawat dari Negara Miskin di Tengah Merebaknya Omicron

Reporter

Tempo.co

Senin, 24 Januari 2022 16:17 WIB

Perawat Tina Nguyen, melakukan swab test pada warga yanh berada dalam mobil saat tes virus corona atau Covid-19 di Chinatown-Internatiomnal di Seattle, Washington, 26 Maret 2020. Amerika Serika kini memiliki kasus positif virus corona terkonfirmasi tertinggi di dunia melebihi China dan Italia. REUTERS/Lindsey Wasson

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang infeksi Covid-19 yang dipicu oleh varian Omicron menyebabkan sejumlah negara kekurangan staf tenaga kesehatan. Menurut CEO Dewan Perawat Nasional atau ICN, Howard Catton, negara-negara kaya pun menggenjot perekrutan perawat dari negara miskin.

Untuk menutup kesenjangan, negara-negara Barat telah mempekerjakan personel militer, sukarelawan dan pensiunan. Banyak pula yang menambah tenaga kesehatan dari negara lain sehingga memperburuk kesenjangan kesehatan.

"Kami melihat rekrutmen internasional meningkat untuk ditempatkan di negara-negara seperti Inggris, Jerman, Kanada, dan Amerika Serikat," kata Catton dalam wawancara dengan Reuters.

Dia mengatakan, jalan pintas yang diambil negara-negara kaya ini mirip dengan kelangkaan alat pelindung diri dan vaksin di negara-negara miskin. "Negara-negara kaya telah menggunakan kekuatan ekonomi mereka untuk membeli dan menimbun, termasuk tenaga keperawatan. Itu hanya akan membuat ketidakadilan semakin parah," ujarnya.

Sebelum pandemi terjadi kekurangan 6 juta perawat di seluruh dunia. Hampir 90 persen wilayah yang kurang tenaga kesehatan adalah negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

Advertising
Advertising

Permintaan perawat berasal dari negara-negara di Afrika sub-Sahara, termasuk Nigeria, dan sebagian Karibia. Mereka sering kali dijanjikan gaji yang lebih tinggi di negara maju dan persyaratan yang lebih baik dibandingkan di negara asal.

Laporan ICN mengatakan negara kaya juga bersedia memfasilitasi dengan memberikan status imigrasi kepada perawat. "Negara kaya yang menanggung biaya pendidikan perawat dan petugas kesehatan baru," katanya Catton.

Ketika pandemi mereda, menurut Catton, negara-negara kaya bersedia mengatasi menumpuknya tenaga kesehatan. Dia menyerukan lebih banyak investasi dan rencana sepuluh tahun untuk memperkuat tenaga kerja.

“Kami membutuhkan upaya global yang terkoordinasi, kolaboratif, dan terpadu yang didukung oleh investasi serius, bukan hanya kata-kata hangat, basa-basi dan tepuk tangan,” katanya.

Baca: Kematian Akibat Omicron Naik, Australia Kebut Suntikan Booster Vaksin Covid

REUTERS

Berita terkait

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

16 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

17 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

40 hari lalu

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

40 hari lalu

Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

Dokter dan pasien menjadi korban tewas dalam upaya pengepungan sejumlah rumah sakit yang dilakukan tentara Israel.

Baca Selengkapnya

11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

46 hari lalu

11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Perawat di Dokter Lintas Batas Kehilangan Kata-kata untuk Gambarkan Kondisi di Utara Gaza

47 hari lalu

Perawat di Dokter Lintas Batas Kehilangan Kata-kata untuk Gambarkan Kondisi di Utara Gaza

Perawat di Dokter Lintas Batas tak bisa menggambarkan dengan kata-kata buruknya kondisi di Gaza utara setelah digempur Israel

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tenaga Kesehatan Gaza Tak Makan Saat Ramadan, Pesawat Boeing 787 LATAM Jatuh

52 hari lalu

Top 3 Dunia: Tenaga Kesehatan Gaza Tak Makan Saat Ramadan, Pesawat Boeing 787 LATAM Jatuh

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 12 Maret 2024 diawali oleh sekitar 2 ribu tenaga kesehatan di Gaza akan memulai puasa hari pertama Ramadan tanpa makan

Baca Selengkapnya

2 Ribu Tenaga Kesehatan di Gaza Jalani Ramadan Tanpa Sahur dan Buka Puasa

53 hari lalu

2 Ribu Tenaga Kesehatan di Gaza Jalani Ramadan Tanpa Sahur dan Buka Puasa

Sekitar 2 ribu tenaga kesehatan di wilayah utara Gaza akan memulai puasa hari pertama Ramadan tanpa makan sahur atau iftar (buka puasa)

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

59 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya