Kepala Angkatan Laut Jerman Mengundurkan Diri Usai Bela Vladimir Putin

Reporter

Tempo.co

Minggu, 23 Januari 2022 15:00 WIB

Kay-Achim Schoenbach. Xinhua

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Angkatan Laut Jerman Kay-Achim Schoenbach pada Sabtu, 22 Januari 2022, mengundurkan diri setelah menuai kritikan atas ucapannya yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin pantas untuk dihormati dan Kyiv tidak akan pernah bisa menganeksasi lagi Krimea dari Moskow.

“Saya telah meminta Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht untuk membebaskan saya dari tugas-tugas sebagai dampak (dari ucapan). Menteri telah menerima permintaan saya,” kata Schoenbach dalam sebuah pernyataan.

Militer Rusia menguji alutsista terbarunya kendaraan lapis baja B-19 dengan modul tempur Epokha tanpa awak pada ajang joint strategic exercise (JSE) Zapad-2021. Kendaraan tempur B-19 terbaru meggunakan modul tempur Epokha dilengkapi dengan meriam otomatis 57 mm, peluncur Kornet dan sistem peluru kendali "Bulat" baru dengan rudal berukuran kecil. Defence-blog.com

Advertising
Advertising

Schoenbach menyampaikan komentar soal Vladimir Putin tersebut dalam sebuah acara diskusi yang dilakukan oleh sebuah lembaga kajian di New Delhi, India pada Jumat, 22 Januari 2022. Acara diskusi tersebut, diunggah ke media sosial.

Komentar Schoenbach dianggap sangat sensitif berkaca pada kondisi saat ini. Sebab Russia telah mengerahkan puluhan ribu tentaranya ke wilayah perbatasan Rusia dengan Ukraina. Segala upaya diplomatik difokuskan untuk mencegah terjadinya ketegangan. Rusia menyangkal punya rencana untuk menginvasi Ukraina.

Schoenbach yang berbicara dengan bahasa Inggris dalam acara diskusi tersebut, mengatakan Presiden Putin berusaha ingin diperlakukan sama oleh negara-negara Barat.

“Apa yang Presiden Putin inginkan adalah sikap hormat. Dan menunjukkan sikap hormat pada seseorang tidak membutuhkan biaya, ini bukan hal yang sulit. Mudah sekali memberikannya (Putin) hormat yang sangat dia tuntut dan mungkin pantas dia dapatkan,” kata Schoenbach, yang juga menyebut Rusia sebagai sebuah negara tua dan penting.

Schoenbach mengakui tindakan Rusia di Ukraina perlu ditangani. Namun, dia menambahkan semenanjung Krimea yang telah hilang tidak akan pernah bisa kembali lagi ke Ukraina dan itu adalah sebuah fakta.

Ucapan Schoenbach ini dianggap bertolak-belakang dengan sikap bersama negara-negara Barat yang berpandangan pencaplokan semenanjung Krimea oleh Moskow dari Ukraina pada 2014 silam tidak bisa diterima dan harus dipulihkan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia Menarik Pasukan Koalisi Militer dari Kazakshtan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

13 jam lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

14 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

4 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya