Jerman Ingin Rekrut 400 Ribu Tenaga Kerja Asing Tiap Tahun

Reporter

Tempo.co

Jumat, 21 Januari 2022 14:30 WIB

Pekerja sedang merakit mobil listrik EQS di Pabrik Sindelfingen di Jerman, 12 Mei 2021. (Mercedes-Benz/Carscoops)

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi pemerintah Jerman yang baru mengutarakan rencana untuk menarik 400 ribu tenaga kerja asing per tahun, yang memenuhi kualifikasi (punya keahlian). Langkah ini untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis dan masalah kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor penting, yang berisiko merusak pemulihan ekonomi Jerman dari pandemi Covid-19.

“Kekurangan tenaga kerja terlatih telah menjadi hal yang serius saat ini, yang secara dramatis memperlambat perekonomian kita,” kata Christian Duerr, Ketua anggota parlemen dari Partai Kebabasan Demokrat (FDP) dalam sebuah wawancara dengan majalah WirtschaftsWoche.

Mobil listrik Mercedes-Benz EQS mulai diproduksi di Pabrik Sindelfingen di Jerman, 12 Mei 2021. (Mercedes-Benz/Carscoops)

Advertising
Advertising

Menurutnya, Jerman hanya bisa mengatasi masalah angkatan kerja yang menua, dengan sebuah kebijakan imigrasi yang modern.

“Kita harus bisa mendatangkan 400 ribu tenaga kerja terlatih dari luar negeri dalam tempo secepatnya,” kata Duerr.

Kanselir Jerman Olaf Scholz dari Partai Sosial Demokrat, Duerr dari FDP dan para ahli lingkungan yang ada di Partai Hijau, sudah sepakat untuk menerbitkan sejumlah kebijakan contohnya membuat sebuah sistem tenaga kerja terlatih khusus dari luar Uni Eropa dan menaikkan upah minimum menjadi 12 euro per jam agar bekerja di Jerman menjadi lebih menarik.

Lembaga German Economic Institute memperkirakan tenaga kerja di Jerman akan berkurang hingga 300 ribu orang pada tahun ini menyusul semakin banyaknya pekerja yang masuk usia pensiun, dibanding angkatan muda yang masuk pasar tenaga kerja.

Kesenjangan diperkirakan akan semakin luas menjadi lebih dari 650 ribu orang pada 2029. Dengan begitu, Jerman bakal kekurangan tenaga kerja sampai 5 juta orang pada 2030. Angka tenaga kerja di Jerman saat ini tumbuh hampir 45 juta dibanding tahun lalu kendati situasi sedang pandemi Covid-19.

Sumber: Reuters

Baca juga: Mengenal Silicon Valley, Rumah Bagi Perusahaan Digital Raksasa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

16 jam lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

18 jam lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

23 jam lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

2 hari lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

4 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

6 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

6 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

6 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya