Vaksin Sputnik V Rusia Diklaim Lebih Manjur dari Pfizer Lawan Omicron

Reporter

Tempo.co

Jumat, 21 Januari 2022 13:05 WIB

Seorang spesialis medis memegang botol vaksin Sputnik V untuk melawan virus corona di sebuah department store di Moskow, Rusia, 18 Januari 2021.[REUTERS / Shamil Zhumatov]

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V diklaim mampu menghadapi varian Omicron dibandingkan vaksin Pfizer. Dalam sebuah studi laboratorium pendahuluan menunjukkan bahwa tingkat antibodi penetral Omicron dari orang-orang yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik V tidak menurun dibandingkan mereka yang mendapat suntikan Pfizer.

Studi gabungan Rusia-Italia itu didanai oleh Dana Investasi Langsung Rusia. Lembaga ini memasarkan Sputnik V di luar negeri. Studi tersebut membandingkan serum darah orang yang telah menerima vaksin yang berbeda. Studi pendahuluan dilakukan oleh para ilmuwan dari Institut Spallanzani di Italia dan Institut Gamaleya di Moskow, pengembang vaksin Sputnik V.

Para peneliti mengatakan sampel yang diambil tiga sampai enam bulan setelah dosis kedua vaksin menunjukkan bahwa tingkat antibodi pada penerima dua dosis Sputnik V lebih resisten terhadap Omicron daripada mereka yang divaksinasi dengan Pfizer. Penelitian itu dilakukan terhadap 51 orang yang divaksinasi dengan Sputnik V dan 17 orang yang mendapat dua suntikan vaksin Pfizer. "Hari ini kebutuhan vaksinasi booster ketiga sudah jelas," menurut studi pendahuluan yang diterbitkan pada 1 Januari 2022.

Penelitian itu bertujuan mencari sertifikasi melalui tinjauan sejawat. Hasilnya menunjukkan bahwa antibodi penetral spesifik Omicron terdeteksi dalam serum darah dari 74,2 persen orang yang divaksinasi dengan Sputnik. Sementara dengan vaksin Pfizer hasilnya lebih rendah yaitu 56,9 persen.

Sebuah studi pendahuluan sebelumnya oleh Gamaleya Institute, pengembang Sputnik V, menunjukkan bahwa suntikan vaksin Sputnik Light memberikan respons antibodi yang lebih kuat terhadap Omicron. Mereka membandingkan dengan vaksin Sputnik V dua dosis saja.

Advertising
Advertising

"Meningkatkan antibodi dengan Sputnik Light akan membantu memperkuat kemanjuran vaksin lain untuk menghadapi varian Delta maupun Omicron," kata kepala RDIF Kirill Dmitriev dalam sebuah pernyataan.

Omicron telah mendorong angka kasus COVID-19 mencapai rekor tertinggi di beberapa bagian Eropa Barat dan Amerika Serikat. Varian Omicron kini menyerang Rusia, dengan tingkat infeksi baru harian nasional melonjak menjadi 38.850 pada hari Selasa dari 33.899 sehari sebelumnya.

Rusia mencatat lebih dari 1.600 kasus varian dan telah memobilisasi sistem kesehatannya untuk mengatasi peningkatan kasus. Namun pihak berwenang menyadari jumlah kasus akibat Omicron bisa lebih tinggi.

Baca: Perjalanan Umrah Meningkat di Tengah Serbuan Omicron, Luhut Minta Mobilitas Diatur

REUTERS

Berita terkait

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

59 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO

Baca Selengkapnya

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Naik, Bagaimana dengan Indonesia?

12 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Naik, Bagaimana dengan Indonesia?

Malaysia mendeteksi 6.796 kasus baru Covid-19 pada pekan ke-48/2023, meningkat dari pekan sebelumnya yang mencapai 3.626 kasus

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat Menjelang Akhir Tahun, Dinkes DKI: Mirip ISPA

9 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat Menjelang Akhir Tahun, Dinkes DKI: Mirip ISPA

Omicron EG.4 dan EG.5 dominan menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta saat ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Varian Pirola BA.2.86, Benarkah Ancaman Baru COVID-19?

8 Desember 2023

Apa Itu Varian Pirola BA.2.86, Benarkah Ancaman Baru COVID-19?

WHO bicara soal varian Pirola BA.2.86, disebut pemicu kasus COVID-19 naik lagi. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

6 Desember 2023

Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

PB IDI meminta untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan demi mengantisipasi kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Pfizer Gugat Polandia Rp 23 Triliun

24 November 2023

Pfizer Gugat Polandia Rp 23 Triliun

Pfizer melayangkan gugatan ke Pemerintah Polandia untuk kontrak pembelian vaksin virus corona yang dihentikan pengirimannya.

Baca Selengkapnya

Moderna, Pfizer Klaim Vaksin Terbarunya Mampu Menangkal Varian Baru Covid-19

7 September 2023

Moderna, Pfizer Klaim Vaksin Terbarunya Mampu Menangkal Varian Baru Covid-19

Menurut pejabat WHO, varian terbaru Covid-19 kini telah terdeteksi di Swiss dan Afrika Selatan serta Israel, Denmark, AS, dan Inggris.

Baca Selengkapnya