Kanada Bantah Tudingan Cina Soal Omicron di Paket Pos

Reporter

Tempo.co

Selasa, 18 Januari 2022 10:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Kesehatan Kanada Jean-Yves Duclos membantah tudingan Cina bahwa penyebaran varian Omicron di ibu kota Beijing dipicu oleh paket dari negaranya.

"Saya menganggap ini, katakanlah, opini yang luar biasa," kata Menteri Kesehatan dalam konferensi pers Senin waktu setempat, seperti dilansir CBC, Selasa 18 Januari 2022.

“Tentunya pandangan ini tidak sesuai dengan apa yang diyakini sains baik di dalam maupun di luar negeri.”

Otoritas kesehatan Cina mengatakan Senin pagi bahwa kasus Omicron di Beijing mungkin telah menyebar dari paket yang diterima dari Kanada. Mereka mendesak warga untuk berhenti memesan parsel dari luar negeri saat pembukaan Olimpiade Musim Dingin semakin dekat.

Advertising
Advertising

Pang Xinghuo, wakil direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing, mengatakan pejabat kesehatan "tidak dapat mengesampingkan kemungkinan" bahwa pasien terinfeksi oleh barang-barang dari luar negeri yang membawa virus.

Namun, para ahli medis mengatakan teori itu bertentangan dengan penelitian terbaru mengenai kemampuan COVID-19 untuk bertahan hidup di permukaan.

Ahli epidemiologi Kanada Dr. Donald Vinh mengatakan kemungkinan paket semacam itu benar-benar menginfeksi seseorang dengan varian Omicron adalah "sangat, sangat rendah."

"Apakah dapat dipercaya atau mungkin atau mungkin terjadi? Dan jawabannya tidak," ujarVinh yang juga profesor di divisi kedokteran eksperimental Universitas McGill.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan penelitian menunjukkan "ketidakmampuan untuk mendeteksi virus varian Omicron yang hidup dalam hitungan menit hingga jam" pada permukaan berpori, seperti kertas.

Sebuah studi April 2020 yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet menyimpulkan bahwa "tidak ada virus menular yang dapat dipulihkan dari pencetakan dan kertas tisu setelah inkubasi tiga jam."

Klaim Cina muncul ketika mencoba menekan kasus-kasus menjelang Olimpiade Musim Dingin, yang akan dibuka di Beijing pada 4 Februari.

Colin Robertson, mantan diplomat Kanada dan sekarang wakil presiden dan rekan di Canadian Global Affairs Institute, mengatakan dia pikir Cina sedang menyiapkan alasan jika ada wabah selama Olimpiade.

“Jika keadaan berjalan buruk, maka mereka dapat menyatakan kasus baru COVID-19 datang dari luar dan bukan dari dalam Cina. Sebab, mereka telah melakukan segala upaya untuk mengambil pendekatan toleransi nol, benar-benar menutup kota hingga sekarang,” katanya.

Baca juga: Cina Tuding Paket dari Kanada Tularkan Omicron di Beijing

SUMBER: CBC | REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

3 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

11 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

12 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

17 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

21 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

3 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya