Peretas Gempur Website Pemerintah Ukraina, Serangan Rusia?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 14 Januari 2022 17:35 WIB

Layar laptop menampilkan pesan peringatan dalam bahasa Ukraina, Rusia dan Polandia, yang muncul di situs resmi Kemenlu Ukraina setelah serangan siber 14 Januari 2022. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan siber besar-besaran menghantam situs web Pemerintah Ukraina pada Kamis malam, 13 Januari 2022, membuat beberapa di antaranya tidak dapat diakses hingga Jumat pagi dan mendorong pemerintah membuka penyelidikan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan kepada Reuters bahwa terlalu dini untuk mengatakan siapa yang berada di balik serangan itu, tetapi ia mengatakan Rusia berada di balik serangan serupa di masa lalu.

Serangan siber, yang melanda situs termasuk milik kementerian luar negeri, kabinet menteri dan dewan keamanan serta pertahanan, terjadi ketika Kyiv dan sekutunya telah membunyikan alarm tentang kemungkinan serangan militer baru Rusia terhadap Ukraina.

"Terlalu dini untuk menarik kesimpulan, tetapi ada catatan panjang serangan (siber) Rusia terhadap Ukraina di masa lalu," kata juru bicara kementerian luar negeri kepada Reuters.

Kemenlu Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar. Rusia sebelumnya membantah berada di balik serangan siber di Ukraina.

Advertising
Advertising

"Ukraina! Semua data pribadi Anda telah diunggah ke jaringan publik. Semua data di komputer dihancurkan, tidak mungkin untuk memulihkannya," kata pesan yang terlihat di situs web pemerintah yang diretas, ditulis dalam bahasa Ukraina, Rusia, dan Polandia.

"Semua informasi tentang Anda telah terbuka. Ini untuk masa lalu Anda, sekarang dan masa depan."

Serangan ini terjadi sehari setelah NATO dan Rusia gagal mencapai kesepakatan dalam perundingan tentang krisis Ukraina di Brussels.

Rusia mengatakan dialog terus berlanjut tetapi menemui jalan buntu ketika mencoba membujuk Barat untuk melarang Ukraina bergabung dengan NATO.

Mengomentari serangan siber, seorang pejabat tinggi keamanan Ukraina mengatakan kepada Reuters, "Semua subjek keamanan siber menyadari kemungkinan provokasi semacam itu oleh Federasi Rusia. Oleh karena itu, respons terhadap insiden ini dilakukan seperti biasa."

Pemerintah Ukriana mengatakan telah memulihkan sebagian besar situs yang terkena dampak dan tidak ada data pribadi yang dicuri. Sejumlah situs web pemerintah lainnya telah ditangguhkan untuk mencegah serangan menyebar, katanya.

Hubungan antara Ukraina dan Rusia runtuh setelah pencaplokan Krimea oleh Moskow pada tahun 2014 dan pecahnya perang antara pasukan Kyiv dan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur pada tahun yang sama.

Amerika Serikat mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia mungkin mencoba membuat dalih untuk meluncurkan serangan militer baru di Ukraina, membandingkan situasi saat ini dengan keadaan pada 2014.

Rusia memperingatkan kemungkinan "konsekuensi bencana" jika tidak ada kesepakatan tentang apa yang disebut Kremlin sebagai garis merah keamanan, tetapi mengatakan Moskow tidak menyerah pada diplomasi dan bahkan akan mempercepatnya.

Komentar Rusia mencerminkan pola Moskow yang mengatakan ingin mengejar diplomasi tetapi menolak seruan untuk menarik pasukannya dari dekat Ukraina dan memperingatkan konsekuensi yang tidak ditentukan bagi keamanan Barat jika tuntutannya tidak diindahkan.

Ukraina mengalami serangkaian serangan dunia maya sejak 2014, yang melumpuhkan pasokan listrik, membekukan supermarket, dan memaksa pihak berwenang untuk menopang mata uang hryvnia setelah sistem TI bank rusak.

Ukraina yakin serangan itu adalah bagian dari apa yang disebutnya "perang hibrida" Rusia melawan Ukraina dan sekutunya.

Pada tahun 2017, sebuah virus yang disebut NotPetya oleh beberapa ahli, melanda Ukraina dan menyebar ke seluruh dunia, melumpuhkan ribuan mesin saat menyebar ke puluhan negara.

Kremlin membantah terlibat, dan menilainya sebagai "tuduhan tak berdasar".

REUTERS

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

23 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

5 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya