Cina Tambah Larangan Penerbangan dari AS di Tengah Protes Washington

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 14 Januari 2022 16:45 WIB

Pesawat penumpang American Airlines memadati landasan di mana mereka diparkir karena pengurangan penerbangan untuk memperlambat penyebaran Virus Corona atau COVID-19, di Bandara Internasional Tulsa di Tulsa, Oklahoma, AS, 23 Maret 2020. REUTERS/Nick Oxford

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina kembali membatalkan penerbangan dari Amerika Serikat karena khawatir penyebaran virus corona dari pendatang, meskipun sebelumnya Washington telah memprotesnya.

Pada Jumat, 14 Januari 2021, Cina menangguhkan empat penerbangan dari AS lagi, sehingga total pembatalan tahun ini menjadi 74. Cina beralasan, mereka mencegah masuknya varian Omicron yang melonjak ke rekor tertinggi di Amerika.

Administrasi Penerbangan Sipil Cina (CAAC) juga memerintahkan penangguhan 26 penerbangan lain dari bagian lain dunia, termasuk Melbourne, Frankfurt, Paris, Toronto dan Kairo hingga Februari.

Kekacauan akibat pembatalan terjadi karena jadwal yang sudah dikurangi secara drastis. Total penerbangan internasional ke negara itu hanya 200 seminggu, atau 2 persen dari tingkat pra-pandemi, kata CAAC pada bulan September.

Regulator pada Jumat memerintahkan American Airlines untuk membatalkan dua penerbangan lagi dari Dallas ke Shanghai pada 24 Januari, sementara Delta Air Lines diminta menangguhkan dua penerbangan dari Detroit ke Shanghai di minggu yang sama.

Advertising
Advertising

Zhang Wenhong, direktur tim perawatan Covid-19 di Shanghai, mengatakan bahwa klinik kesehatan masyarakat di pusat komersial menghadapi rekor jumlah infeksi yang datang dari luar negeri.

Shanghai, yang merupakan kota kedatangan untuk sebagian besar penerbangan internasional ke negara itu, pada hari Kamis melaporkan dua kasus Covid-19 lokal yang dikonfirmasi dan tiga kasus tanpa gejala, semuanya terkait dengan infeksi impor dari Amerika Serikat.

Hong Kong Batalkan Penerbangan dari 150 Negara

Hong Kong akan menangguhkan selama sebulan penerbangan transit dari sekitar 150 negara dan wilayah yang dianggap berisiko tinggi karena virus corona, memperdalam isolasi pusat keuangan global ini.

Langkah itu dilakukan karena di kota tersebut telah ada 50 kasus varian Omicron yang menyebar cepat sejak akhir tahun lalu.

Sebelum wabah, yang menurut pihak berwenang dapat ditelusuri kembali ke dua anggota awak pesawat Cathay Pacific Airways, kota itu tidak memiliki transmisi lokal selama lebih dari tiga bulan.

Bandara Internasional Hong Kong mentatakan setiap orang yang pernah tinggal di tempat-tempat berisiko tinggi dalam 21 hari sebelum bepergian, tidak dapat transit melalui kota ini dari 16 Januari hingga 15 Februari.

Langkah itu diambil "untuk mengendalikan penyebaran varian Omicron yang sangat menular," katanya.

Hong Kong saat ini mengklasifikasikan lebih dari 150 negara dan wilayah sebagai berisiko tinggi.

Pekan lalu, mereka melarang penerbangan masuk dari Australia, Kanada, Prancis, India, Pakistan, Filipina, Inggris, dan Amerika Serikat, termasuk yang hanya transit.

Kota ini mengikuti kebijakan Cina daratan dalam mengadopsi toleransi nol terhadap kasus Covid-19 lokal bahkan ketika sebagian besar dunia bergeser ke arah hidup dengan virus corona.

Dalam beberapa pekan terakhir, pihak berwenang telah memperketat pembatasan karantina pada awak pesawat dan menerapkan kembali pembatasan sosial.

Lima belas jenis tempat, termasuk bar dan klub, bioskop, pusat kebugaran dan salon kecantikan diperintahkan untuk ditutup, sementara makan di restoran dilarang setelah pukul 18:00. Sekolah dasar dan taman kanak-kanak juga ditutup.

Pembatasan akan diperpanjang melewati liburan Tahun Baru Imlek pada awal Februari.

REUTERS

Berita terkait

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

58 menit lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

2 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

10 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Ungkap Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

14 jam lalu

Kemenhub Ungkap Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

Kementerian Perhubungan menyampaikan evakuasi korban pesawat jatuh di Sunburst, BSD sekitar pukul 17.40 WIB.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

22 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

22 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya