Punya Anak dari Donor Sperma, Wanita Ini Menyesal dan Layangkan Gugatan Rp 39M

Reporter

Tempo.co

Jumat, 14 Januari 2022 13:33 WIB

Ilustrasi sperma. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita Jepang menyesal telah memilih seorang pria yang salah dan menjadi donor sperma. Meski akhirnya hamil, ia tak mau merawat bayinya dan menyerahkan ke panti asuhan.

Dilansir dari Daily Mail, perempuan Jepang yang tak disebutkan namanya itu, menemukan seorang pria yang mau mendonorkan spermanya melalui media sosial. Alih-alih menjalani prosedur inseminasi buatan di klinik kesuburan, perempuan ini melakukan hubungan seks alami dengan sang pendonor.

Setelah 10 kali berhubungan seks, ia akhirnya hamil. Namun belakangan diketahui bahwa pria tersebut berbohong tentang latar belakang pendidikan dan kewarganegaraannya.

Wanita berusia 30 tahun itu sudah menikah dan tinggal di Tokyo. Ia marah karena telah dibohongi dan menggugat si pendonor. Pria pendonor itu adalah warga negara Cina dan belum lulus dari Universitas Kyoto. Ia juga telah menikah, bukan lajang seperti yang diklaim sebelumnya menurut Tokyo Shimbun.

Wanita itu dan suaminya sudah memiliki satu anak. Mereka menemukan pria tersebut di media sosial pada 2019 setelah memutuskan memiliki anak melalui pendonor. Sebabnya suami sah perempuan itu memiliki penyakit keturunan yang bisa diwarisi ke anaknya.

Advertising
Advertising

Dia berhubungan seks dengan pendonor, yang berusia 20-an, sepuluh kali sebelum hamil pada Juni 2019, Namun beberapa bulan kemudian, ketika sudah terlambat untuk melakukan aborsi, pasangan itu menemukan bahwa si pria telah berbohong kepada mereka.

Anak itu diserahkan ke fasilitas penitipan anak di Tokyo untuk diadopsi oleh pasangan lain. Sementara wanita itu dan suaminya mengajukan gugatan ganti rugi sekitar Rp 39 miliar untuk pria pendonor sperma. Gugatan diajukan karena sudah menipu dan menyebabkan tekanan emosional.

Pengacara wanita itu mengatakan kliennya menderita gangguan tidur. Ia juga secara fisik dan emosional trauma dengan kasus tersebut.

Tapi Mizuho Sasaki, seorang pekerja kesejahteraan anak di Jepang, mencap wanita itu dangkal karena memperlakukan anak seperti sebuah objek, dalam pernyataannya kepada Vice.

"Saya pikir lebih baik meninggalkan anak itu dengan seseorang yang bisa menjadi orang tua asuh yang baik," ujar Sasaki.

Wanita itu mengatakan gugatan diajukan karena tak ingin orang lain bernasib seperti dirinya.

Donasi sperma di Jepang hampir tidak diatur karena klinik inseminasi buatan di negara tersebut hanya terbuka untuk wanita yang sudah menikah. Klinik tidak melayani wanita lajang dan kaum LGTBQ+.

Hanya satu bank sperma komersial yang dibuka pada bulan Juni, sehingga banyak orang terpaksa mencari donor sperma di media sosial.

DAILY MAIL

Berita terkait

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

16 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

22 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

23 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya