Boris Johnson Minta Maaf, Ngaku Hadiri Pesta Saat Inggris Lockdown

Reporter

Tempo.co

Kamis, 13 Januari 2022 05:00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di luar Downing Street Nomor 10 setelah sembuh dari penyakit virus corona (COVID-19), London, Inggris, 27 April 2020. [REUTERS / John Sibley]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Rabu, 12 Januari 2022 meminta maaf karena menghadiri acara ‘bring your own booze’, yakni sebuah acara kumpul-kumpul di tempat tinggal resminya. Acara itu dilakukan saat Inggris memberlakukan lockdowon untuk pertama kalinya.

Oposisi Inggris saat ini menuntut Perdana Menteri Johnson mengundurkan diri.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson; Chris Whitty, Kepala Medis Inggris; dan Kepala Penasihat Ilmiah untuk Pemerintah, Sir Patrick Vallance, tiba untuk konferensi pers tentang virus Corona baru, di London, Inggris 3 Maret 2020. [Frank Augstein / Pool via REUTERS]

Advertising
Advertising

Itu adalah pengakuan Johnson yang pertama kalinya bahwa benar dia telah menghadiri pesta, yang diselenggarakan di kediamannya di 10 Downing Street pada 20 Mei 2020. Ketika itu, Inggris telah memberlakukan larangan kumpul-kumpul hingga ke jumlah yang sangat minim.

Johnson dalam pengakuannya menyadari dia akan kemarahan publik atas terungkapnya kebenaran ini.

“Saya tahu kemarahan yang mereka rasakan atas pemerintahan yang saya pimpin ketika mereka berfikir kalau aturan Downing Street tidak berjalan dengan baik, diikuti oleh orang – orang yang membuat aturan tersebut,” kata Johnson di hadapan anggota parlemen

Johnson mengungkap dia menyesalkan tindakannya dan berfikir acara kumpul-kumpul tersebut telah mengundang ejekan dan bahan tertawaan anggota parlemen dari kubu oposisi.

“Saya ke kebun (pesta di area kebun rumah) setelah lewat jam 6 pada 20 Mei 2020 untuk mengucapkan terima kasih pada para staf. Saya lalu kembali ke kantor 25 menit kemudian untuk lanjut kerja. Kalau dipikir kembali, saya harusnya mengajak semua orang kembali ke dalam,” kata Johnson.

Sejumlah ketua partai oposisi menyerukan agar Johnson mengundurkan diri. Ketua Partai Buruh di Inggris, Keir Starmer, mengatakan dia telah menganggap Johnson seorang pembunuh.

Sumber: Reuters

Baca juga: Undangan Bocor, PM Inggris Gelar Pesta Minum-minum Saat Lockdown 2020

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya