Tianjin Tes 14 Juta Warga karena 33 Terpapar, Kebijakan Nol Covid Kuras Anggaran

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 12 Januari 2022 13:45 WIB

Warga berbaris untuk tes COVID-19 setelah kasus lokal varian Omicron terdeteksi di Tianjin, Cina 9 Januari 2022. cnsphoto via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Tianjin, Cina memulai putaran baru pengujian terhadap 14 juta penduduknya untuk memblokir varian Omicron, Rabu, 12 Januari 2022.

Cina berpegang teguh pada kebijakan "nol-Covid" sehingga berusaha keras untuk mencegah penyebaran varian Omicron yang sangat menular menjelang liburan Tahun Baru Imlek akhir bulan ini dan saat Beijing bersiap untuk menggelar Olimpiade Musim Dingin mulai 4 Februari.

Akibat tes massal yang dilakukan pemerintah kota Tianjin, banyak pabrik tutup. Hal ini dialami Toyota yang sejak Senin menutup pabriknya di Tianjin karena pemasok berhenti produksi.

"Kami berencana untuk melanjutkan operasi segera setelah instruksi pemerintah, serta keselamatan dan keamanan masyarakat dan pemasok dikonfirmasi terjamin," kata Toyota dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Tianjin, sekitar 100 km tenggara Beijing, melaporkan 33 infeksi virus corona pada Selasa, naik dari 10 hari sebelumnya.

Advertising
Advertising

Kota itu memerintahkan cuti setengah hari untuk karyawan di perusahaan dan lembaga lain pada Rabu dan mengharuskan mereka menjaga aktivitas "relatif statis" seh9ingga bisa mengikuti tes massal putaran kedua kota itu, kata pemerintah setempat dalam sebuah pernyataan.

Kota Anyang, provinsi Henan tempat Omicron juga terdeteksi di masyarakat, melaporkan 65 kasus bergejala pada hari Selasa, melonjak dari hanya dua pada hari sebelumnya.

Wakil PM Cina, Sun Chunlan, mengunjungi Henan dan mengatakan Omicron menghadirkan tantangan bagi upaya pengendalian virus kota.

Pejabat harus "lebih meningkatkan efisiensi pengujian dan penyelidikan epidemiologi dan mengadopsi langkah-langkah kontrol tingkat masyarakat yang ketat", kantor berita resmi Xinhua mengutipnya dalam sebuah laporan Selasa malam.

Jumlah kasus di Tianjin dan Anyang sangat kecil dibandingkan dengan wabah di banyak negara lain, dengan jumlah total infeksi Omicron tidak jelas.

Namun Tianjin telah mempersulit orang untuk meninggalkan kota, sementara Anyang, telah memerintahkan penduduk untuk tetap berada di dalam rumah selama pengujian massal, kecuali untuk pekerjaan penting atau untuk pengujian mereka.

Cina kemungkinan akan melakukan pembatasan untuk menahan Omicron, analis Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan, merevisi perkiraan pertumbuhan 2022 mereka menjadi 4,3% dari 4,8% sebelumnya, mengutip biaya ekonomi dari langkah-langkah yang berpotensi diintensifkan.

Analis di Morgan Stanley juga mengatakan mereka melihat risiko penurunan pada perkiraan pertumbuhan kuartal pertama mereka tahun ini, karena Omicron dapat "menyiratkan lebih banyak biaya daripada manfaat di bawah strategi nol Covid Cina".

Kasus baru di seluruh Cina daratan, termasuk di Tianjin dan Anyang, sebanyak 166 kasus bergejala lokal pada Selasa, naik lebih dari 110 dibanding hari sebelumnya.

Tidak ada kematian baru, sehingga jumlah kematian mencapai 4.636. Sampai 11 Januari, Cina daratan memiliki 104.189 kasus bergejala yang dikonfirmasi, termasuk yang lokal dan yang datang dari luar negeri.

REUTERS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

16 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

21 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya