Uang Langka, Taliban Bayar Pegawai Negeri dengan Gandum

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 Januari 2022 06:49 WIB

Militan Taliban melakukan parade militer di Kabul, Afghanistan 14 November 2021. Pasukan Taliban mengadakan parade militer terkait dengan kelulusan 250 tentara yang baru. REUTERS/Ali Khara

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Taliban menyatakan akan membayar ribuan pegawai di sektor publik dengan menggunakan gandum sumbanga dari negara lain. Pembayaran dengan gandum dilakuan di tengah kelangkaan uang tunai akibat meningkatnya krisis keuangan di Afghanistan.

Gandum sebagian besar adalah sumbangan dari India kepada pemerintah Afghanistan sebelumnya yang didukung oleh Amerika Serikat. Gandum ini akan digunakan untuk membayar 40.000 pekerja dengan jumlah 10 kilogram gandum per hari.

Skema tersebut telah diterapkan pada pekerja di program pekerjaan umum di Kabul. Kini skema itu akan diperluas ke seluruh negara. "Kami siap membantu rakyat kami semampu kami," kata Fazel Bari Fazli, Deputi bidang Administrasi dan Keuangan di Kementerian Pertanian, dalam konferensi pers, Selasa, 11 Januari 2022.

Pemerintah Taliban telah menerima tambahan 18 ton gandum dari Pakistan. Total yang akan dikirimkan oleh Pakistan adalah 37 ton lebih. Taliban juga sedang bernegosiasi dengan India untuk bantuan 55 ton gandum. “Kami punya banyak rencana untuk program kerja food for work,” kata Fazel.

Tidak jelas berapa banyak gandum yang disumbangkan akan digunakan sebagai bantuan kemanusiaan. Tak dijelaskan pula berapa banyak gandum yang digunakan untuk membayar pekerja.

Advertising
Advertising

Program yang diperluas menggarisbawahi teka-teki yang berkembang yang dihadapi oleh pemerintahan Taliban. Krisis uang tunai sedang terjadi di bawah pemerintahan Taliban.

Aset bank sentral Afghanistan dibekukan karena sanksi terhadap Taliban. Berkurangnya bantuan internasional yang pernah menjadi tulang punggung ekonomi Afghanistan membuat pemerintah Taliban tak memiliki sumber dana sehingga menyulut krisis ekonomi kian parah.

Bantuan kemanusiaan terus berlanjut ketika negara-negara asing berusaha mencegah jutaan orang kelaparan. Bantuan disalurkan langsung melalui lembaga multilateral internasional tanpa melalui Taliban.

Baca: Kritik Taliban karena Sebabkan Krisis Keuangan, Profesor Afghanistan Ditangkap

REUTERS

Berita terkait

Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

14 jam lalu

Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

Polres Metro Depok memberikan bantuan ke Gibran bocah di Bogor yang viral karena kelaparan.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

2 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

5 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

5 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

6 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

7 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

7 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

13 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

16 hari lalu

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

18 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya