Cina Tawarkan Bantuan Melawan Campur Tangan Asing ke Kazakhstan, Sindir AS?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 11 Januari 2022 07:24 WIB

Kendaraan lapis baja dikerahkan di dekat kantor walikota saat pecahnya aksi protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar di Almaty, Kazakhstan 5 Januari 2022. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Cina menawarkan peningkatan kerja sama "penegakan hukum dan keamanan" dengan Kazakhstan dan membantu menentang campur tangan "kekuatan eksternal", kata Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyusul demo besar di negara Asia Tengah itu.

Wang Yi, yang juga seorang anggota dewan negara bagian, membuat komentar tersebut dalam panggilan telepon dengan Menlu Kazakhstan Mukhtar Tileuberdi, Senin, 10 Januari 2022.

"Kekacauan baru-baru ini di Kazakhstan menunjukkan bahwa situasi di Asia Tengah masih menghadapi tantangan berat, dan itu sekali lagi membuktikan bahwa beberapa kekuatan eksternal tidak menginginkan perdamaian dan ketenangan di kawasan kita," kata Wang kepada Tileuberdi seperti dikutip laman resmi Kemenlu Cina.

Gedung-gedung pemerintah di Kazakhstan sempat direbut atau dibakar di beberapa kota pekan lalu karena protes damai yang awalnya menentang kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi kekerasan. Pasukan diperintahkan untuk menembak demonstran untuk memadamkan kerusuhan di seluruh negeri.

Pihak berwenang menyalahkan kekerasan itu pada "ekstremis", termasuk militan Islam yang dilatih di luar negeri.

Advertising
Advertising

Presiden Kazakhstan juga meminta blok militer pimpinan Rusia untuk mengirim pasukan, yang menurut pemerintah telah dikerahkan untuk menjaga lokasi strategis, sebuah langkah yang dipertanyakan oleh Amerika Serikat.

Cina khawatir ketidakstabilan di tetangganya dapat mengancam impor energi dan proyek Belt-and-Road di sana, serta keamanan di wilayah Xinjiang barat, yang berbatasan dengan Kazakhstan sepanjang 1.770 km.

Cina bersedia "bersama-sama menentang campur tangan dan infiltrasi kekuatan eksternal mana pun", kata Wang.

Presiden Cina Xi Jinping pada hari Jumat mengatakan kepada Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev bahwa Cina dengan tegas menentang setiap kekuatan asing yang mengganggu stabilitas Kazakhstan dan merekayasa sebuah "revolusi warna", kata televisi pemerintah Cina.

Cina dan Rusia percaya "revolusi warna" adalah pemberontakan yang dipicu oleh Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya untuk mencapai perubahan rezim.

"Cina tidak ingin melihat perluasan pengaruh AS di Kazakhstan dan Asia Tengah sebagai akibat dari kerusuhan ini," kata Li Mingjiang, profesor di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Singapura.

"Jika revolusi warna di negara terdekat mengarah pada demokratisasi politik, itu bisa mendorong elit intelektual liberal di Cina untuk mencoba sesuatu yang serupa," katanya.

Sejak Perang Vietnam pada 1960-an, Cina secara tradisional tidak mengirim pasukan ke negara lain, dengan alasan kebijakan non-intervensinya, kecuali di bawah bendera Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Bulan lalu mereka mengirim enam petugas polisi ke Kepulauan Solomon untuk membantu melatih kepolisian dan memadamkan kerusuhan yang dipicu oleh peralihan hubungan diplomatik negara itu ke Beijing dari Taiwan pada 2019.

REUTERS

Baca juga Balas Blinken Soal Kazakhstan, Rusia Ejek AS sebagai Perampok dan Pemerkosa

Berita terkait

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

37 menit lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

1 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

1 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya