Apartemen di Amerika Serikat Terbakar, 12 Tewas Termasuk 8 Anak-Anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 6 Januari 2022 13:54 WIB

Gedung apartemen di Philadelphia, Amerika Serikat, yang terbakar dan menwaskan 12 oenghuni termasuk delapan anak-anak, 5 Januari 2022 (Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua belas orang, termasuk delapan anak-anak, tewas pada Rabu pagi, 5 Januari 2022, ketika api menyapu sebuah apartemen di Philadelphia, Amerika Serikat, dalam salah satu kebakaran terburuk di kota itu.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 06.30 di lantai dua sebuah rumah petak berlantai tiga di lingkungan kota Fairmont. Bangunan ini dimiliki oleh Philadelphia Housing Authority yang didanai pemerintah federal, otoritas perumahan terbesar keempat di Amerika Serikat.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan penyebab kebakaran masih diselidiki, tetapi bangunan itu penuh sesak, dengan 26 orang di dalam struktur yang dimaksudkan untuk menampung dua keluarga, dan mereka menyebutkan detektor asap tak bekerja.

Tetangga mengatakan kepada kru berita lokal bahwa mereka tersentak bangun oleh suara jeritan dan bau terbakar, dan berlari keluar untuk melihat api menjilati jendela lantai dua.

"Itu mengerikan," kata Murphy kepada wartawan. "Saya sudah di sini selama 35 tahun dan ini mungkin salah satu kebakaran terburuk yang pernah saya alami."

Advertising
Advertising

Laporan yang bertentangan diberikan tentang detektor asap gedung.

Pejabat pemadam kebakaran mengatakan empat detektor asap dipasang di gedung dan terakhir diperiksa pada 2020. Dinesh Indala, wakil presiden eksekutif di Philadelphia Housing Authority, mengatakan kepada wartawan bahwa ada enam perangkat yang terakhir diperiksa pada Mei 2021.

Seorang penduduk mengatakan kepada Philadelphia Inquirer bahwa otoritas perumahan harus mengganti detektor asap bertenaga baterai dengan detektor kabel, karena penyewa terkadang melepas baterai saat memasak atau merokok di dalam.

Jenna Collins, seorang pengacara perumahan di Layanan Hukum Komunitas Philadelphia, mengatakan beberapa penyewa telah meminta detektor terprogram.

Collins mengatakan otoritas perumahan tampaknya telah memasang cukup detektor dan memeriksanya cukup sering untuk mematuhi ketentuan.

"Ini adalah gejala dari fakta bahwa tidak ada cukup perumahan yang layak huni dan terjangkau," katanya. "Terutama saat ini, ketika begitu banyak orang di kota kehilangan pendapatan."

REUTERS

Berita terkait

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

26 menit lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

4 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

6 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

7 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

21 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

21 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

21 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

22 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 hari lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya