Inggris Belum Mau Terapkan Aturan Pencegahan Covid-19
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 1 Januari 2022 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid menekanan aturan baru untuk memperlambat penyebaran Covid-19 hanya akan diberlakukan sebagai opsi terakhir. Menurutnya, kendati jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami kenaikan, namun jumlah pasien yang dirawat di ICU masih stabil.
“Pembatasan kebebasan kita harus menjadi pilihan terakhir. Kita harus memberikan diri kita peluang terbaik untuk hidup berdampingan dengan virus corona dan menghindari kebijakan pembatasan di kemudian hari,” kata Javid, yang dipublikasi surat kabar Daily Mail, Sabtu, 1 Januari 2022.
Varian baru Covid-19, omicron, menyebar dengan cepat di penjuru Inggris. Kondisi ini telah memicu naiknya jumlah infeksi virus corona, yang pada Jumat, 31 Desember 2021, jumlah kasus baru positif Covid-19 menyentuh angka 190 ribu kasus.
Inggris belum memberlakukan aturan baru untuk mengerem penyebaran wabah virus corona di wilayah England, di mana jumlah kasus Covid-19 di Inggris - sebanyak 80 persennya berasal dari sana.
Sedangkan wilayah Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara, akan memberlakukan pembatasan demi mengerem penyebaran wabah virus corona. Diantaranya, membatasi jumlah orang yang ingin kumpul-kumpul silaturahmi, menutup klub malam dan wajib social distancing di pub-pub.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus Covid-19 di India Naik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu