TEMPO Interaktif, Kandahar: Dua tentara Amerika Serikat dan tiga warga sipil tewas oleh serangan pelaku bom bunuh diri di Afganistan selatan.
Sedikitnya delapan orang lainnya terluka dalam serangan hari Kamis itu yang mentargetkan pasukan Amerika yang sedang berpatroli jalan kaki di sebuah pasar ramai di Kandahar, kata Gubernur Mullah Massoud Akhundzada.
Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang merupakan lanjutan pertempuran sebelumnya dalam minggu ini antara pasukan yang dipimpin AS dan para pejuang bersenjata yang menewaskan 17 warga sipil.
Militer AS yang telah mencatat korban tewas 32 mengatakan semua korban yang tewas adalah para pejuang.
Serangan terbaru muncul di tengah meningkatnya aktivitas Taliban.
Pada hari Jumat, sebuah serangan bom bunuh diri di Afghanistan selatan menewaskan 10 orang, kata seorang gubernur provinsi.
Ghulam Dastagir Azad, Gubernur Provinsi Nimroz, mengatakan pembom itu berjalan kaki dan mentargetkan seorang petugas polisi yang berbelanja di sebuah toko.
Azad mengatakan ledakan hari Jumat itu menghancurkan empat toko dan menewaskan petugas polisi, bersama dengan petugas lain dan sedikitnya delapan warga sipil.
ALJAZEERA/ERWIN
Berita terkait
Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS
23 Agustus 2021
Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?
Baca Selengkapnya241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban
22 Agustus 2021
Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan
Baca Selengkapnya20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun
22 Agustus 2021
Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia
Baca SelengkapnyaReuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.
Baca SelengkapnyaIni Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan
18 Agustus 2021
Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.
Baca SelengkapnyaPendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan
17 Agustus 2021
Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.
Baca Selengkapnya40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni
17 Agustus 2021
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban
17 Agustus 2021
Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.
Baca SelengkapnyaMengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban
17 Agustus 2021
Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.
Baca Selengkapnya