Pembicaraan Telepon Putin dan Joe Biden Belum Membuahkan Hasil

Reporter

Tempo.co

Jumat, 31 Desember 2021 09:45 WIB

Anggota Brigade Mekanik Terpisah ke-92 Angkatan Bersenjata Ukraina mengambil bagian dalam latihan militer di lapangan tembak di wilayah Kharkiv, Ukraina, dalam gambar selebaran ini yang dirilis 20 Desember 2021. Aktivitas militer Ukraina dan Rusia dikhawatirkan meningkatkan risiko perang terbuka antara kedua tetangga. Layanan Pers Brigade Mekanik Terpisah ke-92/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis, 30 Desember 2021, saling gertak terkait masalah ketegangan di perbatasan Ukraina dan Rusia. Sejumlah ahli optimis perundingan diplomatik kedua kepala negara itu pada Januari 2022, bisa mencairkan ketegangan.

Dalam pembicaraan via telepon, yang diinisiasi oleh Putin dan berlangsung selama 50 menit, Biden mengatakan dia ingin melihat Rusia menurunkan pengerahan kekuatan militernya di dekat Ukraina. Sedangkan Putin, mengatakan sanksi-sanksi yang dilancarkan Washington dan sekutu-sekutunya bisa mengarah pada putusnya hubungan.

“Presiden menegaskan bahwa kemajuan substantif dalam dialog-dialog ini bisa muncul hanya kalau ada penurunan ketegangan ketimbang naiknya ketegangan,” kata Humas Gedung Putih Jen Psaki.

Advertising
Advertising

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato selama KTT iklim global virtual melalui tautan video di Moskow, Rusia 22 April 2021. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]

Sedangkan ajudan Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan pembicaraan pertelepon tersebut telah menciptakan sebuah dasar yang bagus untuk pembicaraan selanjutnya ke depan.

Di Kyiv, sejumlah pemimpin waswas dengan kehadiran 60 ribu – 90 ribu tentara Rusia, yang ada di utara, timur dan selatan Rusia. Sedangkan sekutu keamanan NATO telah membuat persiapan sendiri dari arah barat.

Sebelumnya, Duta besar Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, mengatakan Rusia tidak sedang mempersiapkan invasi militer ke Ukraina, meski Moskow mengejutkan Barat dengan penambahan pasukan besar-besaran di wilayahnya yang dekat dengan perbatasan Ukraina.

Menurut dia, Rusia ingin mendukung orang-orang berbahasa Rusia dan rekan senegaranya yang tinggal di negara lain, tetapi dia menambahkan bahwa Moskow tidak pernah mengatakan ingin menggunakan sarana militer untuk ini.

Sumber: Reuters

Baca juga : Ketegangan di Ukraina, Rusia Minta Jaminan ke NATO

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

7 menit lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

6 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

9 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

3 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

5 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya