Kementerian Kesehatan Jepang Sahkan Obat Covid-19 dari Merck

Reporter

Tempo.co

Minggu, 26 Desember 2021 08:00 WIB

Logo Merck terlihat di gerbang kampus Merck & Co di Rahway, New Jersey, AS, 12 Juli 2018. [REUTERS/Brendan McDermid]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah panel di Kementerian Kesehatan Jepang pada Jumat, 24 Desember 2021, menyetujui obat antiviral Covid-19, yang dikembangkan oleh Merck & Co Inc. Penggunaan obat oral ini bagian dari rencana Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang ingin meluncurkan perawatan baru pada akhir tahun ini menyusul naiknya kekhawatiran pada varian omicron.

Dengan persetujuan tersebut, maka pengiriman sekitar 200 ribu dosis obat antiviral buatan Merck akan didistribusikan ke penjuru Jepang mulai pekan ini. Jika tidak ada aral melintang, sejumlah institusi medis dan farmasi di Jepang akan mulai menerima obat oral ini paling cepat pada Senin, 27 Desember 2021.

“Saya optimis, pendistribusian obat ini adalah sebuah langkah besar bagi negara kita dalam menangani pandemic Covid-19,” kata Menteri Kesehatan Jepang Shigeyuki Goto.

Advertising
Advertising

Pelanggan kedai minum Kichiri Shinjuku menikmati makan malam dipisahkan layar akrilik transparan di tiap meja untuk mencegah penyebaran virus corona di Tokyo, Jepang, 19 Mei 2020.[REUTERS]

Jepang berharap obat antiviral Covid-19 ini bisa mencegah pasien infeksi virus corona – kondisinya memburuk dan kematian akibat Covid-19 jika gelombang keenam wabah Covid-19 menyapu Jepang. Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Tokyo setuju untuk membeli dari Merck dan mitranya Ridgeback senilai USD 1,2 miliar (Rp 17 triliun) obat molnupiravir.

Keputusan Jepang untuk menggunakan obat antiviral Covid-19 buatan Merck bagi pasien virus corona ini, bertolak belakang dengan keputusan regulator di Amerika Serikat, yang menilai obat jenis pil dari Merck tersebut berisiko tinggi bagi pasien Covid-19 dewasa dengan kondisi tertentu.

Sejumlah negara buru-buru membeli obat molnupiravir dari Merck setelah hasil uji klinis di awal cukup menjanjikan. Namun data subsequent Merck pada akhir November 2021 lalu mengindikasikan obat ini kurang efektif dari yang dibayangkan. Pada Rabu, 22 Desember 2021, Prancis sudah membatalkan pembelian obat buatan Merck ini.

Sumber: Reuters

Baca juga: Hasil Uji Klinis Mengecewakan, Prancis Tak Jadi Beli Obat Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

6 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

17 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

19 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya