Awak Pesawat Jadi Korban Omicron, Maskapai AS Ini Batalkan Ratusan Penerbangan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 Desember 2021 19:36 WIB

Pesawat Boeing 757-200 bernomor registrasi N591UA, yang dibajak teroris dalam penerbangan United Airlines Flight 93, pada 11 September 2001. MacMax/Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Dua maskapai penerbangan asal Amerika Serikat membatalkan puluhan penerbangan di malam Natal. Kedua maskapai itu adalah United Airlines dan Delta Air Lines. Pembatalan penerbangan disebabkan karena merebaknya varian Omicron Covid-19 yang menyebar dan memakan korban awak pesawat serta pekerja lainnya.

United Airlines yang berbasis di Chicago membatalkan 120 penerbangan untuk hari Jumat. Sedangkan Delta Air Lines yang berbasis di Atlanta mengatakan telah membatalkan sekitar 90 penerbangan. Kedua maskapai mengatakan menghubungi penumpang sehingga tidak akan terdampar di bandara.

Lonjakan kasus Omicron secara nasional minggu ini berdampak langsung terhadap kru penerbangan dan orang-orang yang menjalankan operasi United Airlines. "Akibatnya kami harus membatalkan beberapa penerbangan dan memberi tahu pelanggan yang terkena dampak sebelum datang ke bandara," kata United.

Delta Air Lines mengatakan telah menghabiskan semua opsi dan sumber daya, termasuk perubahan rute dan mengganti pesawat serta awak untuk menutupi penerbangan yang dijadwalkan. Akhirnya Delta memutuskan untuk membatalkan sekitar 90 penerbangan pada hari Jumat. Menurut Delta selain ancaman varian Omicron, cuaca buruk juga menjadi alasan pembatalan.

Pada hari Selasa, Kepala Eksekutif Delta Ed Bastian meminta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memangkas masa karantina bagi mereka yang sudah divaksinasi penuh namun terinfeksi Corona. Alasannya lamanya masa karantina berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja operator. Bastian meminta masa isolasi dipangkas menjadi lima hari dari 10 hari.

Advertising
Advertising

Permintaan itu digaungkan pula oleh Airlines for America, sebuah kelompok maskapai penerbangan untuk kargo dan penumpang. Asosiasi ini menulis surat kepada CDC pada hari Kamis.

Kemarin, CDC telah merilis panduan karantina yang diperbarui untuk petugas kesehatan. CDC memotong waktu isolasi menjadi tujuh hari untuk pekerja yang dites positif Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala. Sebelumnya tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 harus menjalani masa karantina selama 10 hari. Pemangkasan waktu karantina tenaga kesehatan untuk menyiapkan bila terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.

Baca: Emirates Hentikan Sementara Penerbangan ke Nigeria

REUTERS

Berita terkait

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

5 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

6 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

8 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

12 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

13 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

14 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

16 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

17 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

1 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya