4 Terdakwa Penembakan Pesawat Malaysia MH17 Dituntut Penjara Seumur Hidup

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 22 Desember 2021 19:43 WIB

Video rekonstruksi dampak rudal Buk yang mengenai pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines Penerbangan 17 (MH17) pada 17 Juli 2014, di Donetsk, Ukraina. Semua 283 penumpang dan 15 awak tewas termasuk 80 anak-anak. Dewan Keselamatan Belanda

TEMPO.CO, Jakarta - Empat terdakwa kasus penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 dituntut hukuman seumur hidup oleh jaksa dalam sidang pengadilan yang digelar secara in absentia di Amsterdam, Rabu, 22 Desember 2021.

Terdakwa, terdiri atas 3 orang Rusia dan seorang Ukraina, saat ini masih buron. Mereka dituduh menembak jatuh pesawat dari Amsterdam ke Kuala Lumpur saat melintas di atas wilayah Ukraina yang dikuasai pemberontak pro-Rusia pada 17 Juli 2014. Akibatnya, 298 penumpang dan awak pesawat tewas.

Jaksa mengatakan para terdakwa membantu memasok sistem rudal yang digunakan separatis pro-Rusia untuk menembakkan roket ke penerbangan MH17.

"Kami menuntut agar tersangka (Igor) Girkin, (Sergey) Dubinsky, (Oleg) Pulatov dan (Leonid) Kharchenko dihukum, masing-masing secara individual atas penembakan bersama terhadap sebuah pesawat yang menyebabkan kematian dan pembunuhan 298 orang di dalamnya, untuk penjara seumur hidup," kata jaksa Manon Ridderbeks.

Serangan itu menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat, yang sebagian besar adalah warga negara Belanda. Pemerintah Belanda menganggap Rusia bertanggung jawab. Pihak berwenang di Moskow menyangkal keterlibatannya.

Advertising
Advertising

Setelah bertahun-tahun mengumpulkan bukti, tim penyelidik internasional menyimpulkan pada Mei 2018 bahwa peluncur yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat milik Brigade Rudal Anti-Pesawat ke-53 Rusia.

Jaksa mengatakan Rabu bahwa bukti menunjukkan orang-orang itu terkait dengan pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur dan memainkan peran yang berbeda tetapi signifikan dalam peristiwa yang menyebabkan jatuhnya jet tersebut.

Pulatov, Dubinsky dan Girkin dari Rusia dan Kharchenko dari Ukraina telah membantah terlibat baik dalam pesan video atau dalam wawancara media yang ditampilkan di pengadilan.

Mengandalkan citra satelit, posting media sosial dan panggilan telepon yang disadap, jaksa mengatakan keempat orang itu bekerja sama untuk mendapatkan sistem rudal Buk dari Rusia ke Ukraina timur untuk memperkuat kelompok separatis.

Dalam rekaman yang diputar di pengadilan awal pekan ini, pria yang diidentifikasi oleh jaksa sebagai tersangka terdengar mendiskusikan pemindahan "Buk kita" ke lapangan tempat penerbangan MH17 diserang.

Mereka kemudian merayakan keberhasilan "anak-anak kita" setelah menjatuhkan apa yang mereka anggap sebagai pesawat militer Ukraina.

Jaksa berargumen bahwa secara hukum tidak ada bedanya bahwa mereka bermaksud menembak pesawat militer.

"Bahkan jika para tersangka tidak menginginkan konsekuensi dari tindakan mereka, konsekuensi itu tetap diperhitungkan untuk hukuman mereka," kata Ridderbeks.

Pengadilan mereka dimulai 20 bulan yang lalu. Hanya Pulatov yang mengirim pengacara untuk mewakilinya sementara yang lain tidak bekerja sama dengan pengadilan dan diadili secara in absentia. Argumen penutup dari pengacara Pulatov diharapkan pada Maret dan vonis pada akhir 2022.

Di antara korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines ini adalah 13 warga Indonesia, termasuk satu bayi.

Reuters

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

10 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

10 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

20 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya