Pasutri Muda Cina dengan 8 Anak Tewas, Warga Pertanyakan Pengawasan Program KB

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 12 Desember 2021 11:01 WIB

Anak-anak bermain di tepi pantai di daerah Shekou di Shenzhen, provinsi Guangdong, Cina 15 Maret 2021. [REUTERS / David Kirton]

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami-istri muda di Provinsi Jiangxi, Cina, tewas keracunan dengan meninggalkan delapan anak, termasuk bayi berumur 9 bulan.

Tewasnya pasutri berusia 30-an tahun itu menyita perhatian publik mengingat otoritas setempat biasanya sangat ketat menerapkan program keluarga berencana.

Anak terakhir pasutri tersebut masih berusia sembilan bulan, demikian media Cina, yang dikutip Antara, Minggu, 12 Desember 2021.

Pasangan itu tewas saat sedang mandi di salah satu rumah kontrakan di Kota Zhuting. Dalam penyelidikan dan hasil uji forensik terungkap bahwa kedua korban tewas karena keracunan karbon monoksida.

Keluarga menolak pasutri tersebut diautopsi untuk penyelidikan lebih lanjut sebagaimana laporan media setempat.

Delapan anak korban yang terdiri dari enam perempuan dan dua laki-laki kini diasuh oleh neneknya yang berusia 60 tahun dan paman beserta bibi yang masih berusia 30 tahun.

Pemerintah daerah setempat memberikan uang santunan kepada nenek korban sebesar 20.000 yuan (Rp45 juta) dan subsidi setiap anak korban sebesar 1.200 yuan (Rp2,7 juta) per bulan hingga mereka berusia 18 tahun.

Beberapa warganet di Cina mempertanyakan kenapa pasutri muda itu memiliki delapan anak di tengah kebijakan ketat program keluarga berencana.

Pejabat lokal kepada media mengaku telah melakukan pendekatan persuasif kepada mereka agar tidak menambah anak lagi setelah kelahiran anak keempat.

Namun pasutri tersebut tetap bersikeras menginginkan menambah anak lagi sehingga otoritas setempat tidak bisa mengintervensi lebih dalam urusan rumah tangga warganya.

Sejak 2015, otoritas Cina telah melonggarkan kebijakan registrasi keluarga sehingga anak-anak yang baru lahir bisa dimasukkan dalam daftar keluarga selama kedua orang tua mereka hadir di tempat pendaftaran dan memiliki akta kelahiran.

Sebelumnya Cina menganut kebijakan satu anak atau hanzi yang diterapkan pada 1980 sampai 2015 untuk mengekang ledakan jumlah penduduk.

Berita terkait

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

22 menit lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

28 menit lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

21 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

2 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya