Taliban Rilis Dekrit: Perempuan Bukan Properti, Tak Boleh Dinikahi Paksa

Reporter

Tempo.co

Jumat, 3 Desember 2021 18:37 WIB

Seorang pekerja UNHCR menjelaskan prosedur pengumpulan bantuan kepada perempuan Afghanistan di luar pusat distribusi di pinggiran Kabul, Afghanistan, Kamis, 28 Oktober 2021. REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban merilis dekrit yang mengatur tentang hak-hak perempuan di Afghanistan pada Jumat. Taliban menyatakan perempuan tak boleh dianggap sebagai properti dan harus menyetujui pernikahan. Perempuan tak boleh dinikahkan secara paksa.

Di dalam dekrit tersebut, Taliban tak menyebutkan soal hak perempuan di bidang pendidikan dan pekerjaan di luar rumah. Taliban berada di bawah tekanan dari masyarakat internasional dengan membekukan dana untuk Afghanistan. Taliban diminta berkomitmen menegakkan hak-hak perempuan sejak kelompok Islam garis keras mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus lalu.

"Seorang wanita bukanlah properti, tetapi manusia yang mulia dan bebas. Tidak ada yang bisa memberikan perempuan kepada siapa pun dengan imbalan perdamaian atau untuk mengakhiri permusuhan," bunyi dekrit Taliban, yang dirilis oleh juru bicara Zabihillah Muhajid.

Di dalam dekrit, diatur pernikahan dan properti untuk wanita. Menurut Taliban, wanita tidak boleh dipaksa menikah dan janda harus memiliki bagian atas warisan mendiang suaminya.

Pengadilan juga harus mempertimbangkan aturan ketika membuat keputusan. Kementerian agama dan informasi harus mempromosikan hak-hak perempuan tersebut.

Advertising
Advertising

Selama pemerintahan sebelumnya dari 1996-2001, Taliban melarang perempuan meninggalkan rumah tanpa didampingi kerabat laki-laki. Perempuan juga diwajibkan menutup wajah dan kepala.

Taliban mengatakan mereka telah berubah. Anak-anak perempuan telah diizinkan bersekolah lagi. Namun banyak perempuan dan pembela hak wanita tetap skeptis.

Komunitas internasional, yang telah membekukan miliaran dana bank sentral dan pengeluaran pembangunan, menjadikan hak-hak perempuan sebagai elemen kunci. Afghanistan kini menderita krisis likuiditas perbankan karena arus kas mengering karena sanksi. Negara ini sedang menghadapi risiko keruntuhan ekonomi sejak diambil alih Taliban.

Baca: Gadis Afghanistan Usia 9 Tahun yang Dijual Ayahnya Akhirnya Diselamatkan

REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

8 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

8 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

8 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

10 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

10 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

11 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya