Nigeria Temukan Omicron sejak Oktober, Sebulan sebelum Hebohkan Dunia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 1 Desember 2021 19:55 WIB

Seorang staf yang mengenakan pakaian pelindung memeriksa suhu seorang penumpang yang naik penerbangan internasional di bandara internasional Narita pada hari pertama penutupan perbatasan untuk mencegah penyebaran virus corona varian Omicron di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Narita, timur Tokyo, Jepang, 30 November 2021. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]

TEMPO.CO, Jakarta - Nigeria menyatakan telah mengkonfirmasi kasus pertama varian Omicron Covid-19 pada Oktober 2021 pada sejumlah pelancong yang datang dari luar negeri.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa kasus itu telah muncul beberapa minggu sebelum dilaporkan oleh Afrika Selatan.

"Pengurutan retrospektif dari kasus yang sebelumnya dikonfirmasi di antara pelancong ke Nigeria juga mengidentifikasi varian Omicron di antara sampel yang dikumpulkan pada Oktober 2021," kata Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) dalam sebuah pernyataan, Rabu, 1 Desember 2021.

NCDC tidak memberikan rincian tentang pelancong.

Pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan seminggu yang lalu, Omicron telah menyoroti perbedaan antara dorongan vaksinasi besar-besaran di negara-negara kaya dan inokulasi yang jarang di negara berkembang.

Advertising
Advertising

NCDC mengatakan dua kasus lain dari varian Covid-19 Omicron berasal dari dua pelancong yang tiba dari Afrika Selatan minggu lalu.

“Mengingat kemungkinan besar peningkatan penularan varian Omicron, sangat penting untuk menerapkan langkah-langkah mengekang penularan masyarakat,” kata NCDC.

Data dari negara lain sudah menunjukkan varian itu beredar sebelum secara resmi diidentifikasi di Afrika Selatan dan sejak itu terdeteksi di lebih dari selusin negara. Penelitian untuk menentukan apakah varian itu lebih menular, mematikan atau lebih tahan terhadap vaksin akan memakan waktu berminggu-minggu.

Pengumuman oleh NCDC datang menjelang pertemuan antara Presiden Afrika Selatan Cyril Rampahosa dan mitranya dari Nigeria, Muhammadu Buhari, di Abuja pada hari Rabu, ketika Omicron kemungkinan akan dibahas.

Beberapa negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan ke negara-negara di Afrika selatan, yang menurut Ramaphosa tidak dapat dibenarkan dan merugikan negara-negara berkembang.

REUTERS

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

1 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

2 hari lalu

Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

10 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya