Taliban Minta Bantuan Uni Eropa Mengelola Bandara Kabul

Reporter

Tempo.co

Selasa, 30 November 2021 15:17 WIB

Pasukan Taliban bersenjata berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai yang telah ditinggalkan tentara Amerika Serikat, di Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. Kendaraan-kendaraan yang membawa anggota Taliban bersenjata tampak mengelilingi area landasan pacu Bandara Internasional Hamid Karzai di sisi utara lapangan terbang militer. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban meminta bantuan Uni Eropa untuk mengoperasikan bandar Kabul di Afghanistan. Taliban ingin agar Bandara Afghanistan tetap beroperasi.

Dalam pembicaraan yang berlangsung akhir pekan lalu, Uni Eropa dan Taliban juga terlibat pembicaraan tentang situasi kemanusiaan di Afghanistan. Pembicaraan berlangsung di Doha, ibu kota Qatar, yang diikuti pejabat senior kedua pihak. Setelah ini dalam dua pekan ke depan, Taliban dan Amerika Serikat akan memulai negosiasi.

Layanan Tindakan Eksternal Eropa (EEAS) Uni Eropa menyatakan pembicaraan dengan Taliban bukan berarti pengakuan terhadap pemerintahan sementara kelompok ini di Afghanistan. Pembicaraan tersebut merupakan bagian dari keterlibatan operasional Uni Eropa demi kepentingan Eropa dan rakyat Afghanistan.

Delegasi Taliban dipimpin oleh menteri luar negeri sementara Amir Khan Mutaqqi. Ia didampingi oleh menteri sementara untuk pendidikan dan kesehatan, penjabat gubernur bank sentral, pejabat dari kementerian luar negeri, keuangan dan dalam negeri.

Pihak Uni Eropa dipimpin oleh utusan khusus untuk Afghanistan Tomas Niklasson. Hadir pula pejabat , dari EEAS dan layanan Komisi Eropa yang menangani bantuan kemanusiaan, kemitraan internasional, dan migrasi.

Advertising
Advertising

Dalam pernyataannya, Uni Eropa mengatakan bahwa Taliban akan menepati janjinya tentang amnesti bagi warga Afghanistan yang berseberangan. Amnesti akan diberikan untuk warga Afghanistan yang telah menentang Taliban selama dua dekade pemerintahan yang dibentuk Barat. Warga Afghanistan ini ramai-ramai meninggalkan negaranya setelah Taliban berkuasa.

Pihak Taliban berkomitmen kembali mengizinkan warga Afghanistan dan orang asing pergi jika mereka menginginkannya. Untuk itu Taliban ingin agar bandara Kabul tetap beroperasi.

"Kedua belah pihak menyatakan keprihatinan mendalam tentang situasi kemanusiaan yang memburuk di Afghanistan saat musim dingin tiba," kata pernyataan Uni Eropa.

Pihak Uni Eropa menekan Taliban agar menciptakan pemerintahan inklusif dan mendorong demokrasi. Selain itu memastikan anak perempuan memiliki akses yang sama ke sekolah, dan mencegah Afghanistan menjadi basis bagi kelompok terorisme.

Uni Eropa menyarankan pula jika Taliban memenuhi persyaratan Uni Eropa, akan dapat membuka pembiayaan tambahan untuk penguasa baru Afghanistan yang kekurangan uang.

Taliban menegaskan kembali bahwa mereka akan menegakkan hak asasi manusia sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Taliban juga akan menyambut kembali misi diplomatik yang telah ditutup.

Baca: Taliban Bunuh Dokter Muda karena Tak Berhenti di Pos Pemeriksaan

NDTV

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

10 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

4 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

8 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya