Geger Varian Omicron, Negara-negara Ini Tutup Pintu untuk Pelancong Asing
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 29 November 2021 16:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara beramai-ramai menutup pintu masuk untuk pendatang dari negara-negara Afrika akibat varian Omicron Covid-19. Jepang, negara yang merupakan ekonomi terbesar ketiga di dunia menyatakan akan menutup perbatasannya untuk semua orang asing, bukan hanya pelancong dari Afrika.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan Jepang akan menutup perbatasannya untuk semua orang asing mulai Selasa. "Kami (mengambil tindakan) dengan perasaan krisis yang kuat," katanya kepada wartawan meski belum ditemukan varian Omicron di Jepang.
Australia juga ragu-ragu untuk membuka kembali perbatasan karena sejumlah negara bergegas menutup pintu untuk mengendalikan penyebaran varian Omicron dari virus corona. Rencananya mulai 1 Desember 2021, negara ini akan membuka perbatasan negaranya. Namun rencana itu akan ditinjau kembali.
“Jadi kami akan mengambil satu langkah pada satu waktu, mendapatkan informasi terbaik, membuat keputusan yang tenang dan masuk akal,” kata Morrison kepada penyiar Nine News.
Varian Omicron Covid-19 membuat pasar tegang. Para investor menunggu rincian lebih lanjut terkait varian ini.
Meski belum jelas benar, varian ini berpotensi lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Omicron pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, dan telah ditemukan di Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Belanda, dan Afrika Selatan.
WHO masih perlu waktu berhari-hari hingga beberapa minggu untuk memahami tingkat keparahan. WHO menjulukinya sebagai sebagai variant of concern.
Negara-negara dari Indonesia hingga Arab Saudi telah memberlakukan pembatasan perjalanan bagi pengunjung dari Afrika Selatan. Singapura menunda dibukanya jalur perjalanan yang divaksinasi dengan negara-negara Timur Tengah, seperti Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, negara Timur Tengah adalah titik transportasi untuk negara-negara yang terkena dampak.
Inggris menyatakan akan mengadakan pertemuan mendesak yang menghadirkan para menteri kesehatan G7 pada hari Senin. Sementara Israel akan melarang masuknya orang-orang asing dan memperkenalkan kembali teknologi pelacakan telepon kontra-terorisme.
Penutupan perjalanan dari Afrika Selatan dikecam keras oleh negara tersebut. Tindakan itu dinilai tidak adil dan berpotensi membahayakan ekonomi.
“Larangan bepergian tidak diinformasikan oleh sains, juga tidak akan efektif dalam mencegah penyebaran varian ini,” kata Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, pada Minggu.
Baca: Antisipasi Varian Omicron, Imigrasi Tambah Larangan Masuk untuk 4 Negara
AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI | REUTERS