Sebut Rekannya yang Muslim Pasukan Jihad, Anggota DPR AS Minta Maaf

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 28 November 2021 07:00 WIB

Lauren Boebert dan Ilhan Omar (REUTERS/Elizabeth Frantz/Jim Bourg)

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Republik, Lauren Boebert, meminta maaf setelah menyatakan bahwa seorang anggota parlemen dari Demokrat, Ilhan Omar, menjadi bagian dari "pasukan jihad" di Capitol Hill.

"Saya meminta maaf kepada siapa pun di komunitas Muslim yang tersinggung dengan komentar saya tentang Omar. Saya telah menghubungi kantornya untuk berbicara dengannya secara langsung. Ada banyak perbedaan kebijakan untuk difokuskan tanpa gangguan yang tidak perlu ini," kata Boebert di akun Twitter-nya, Jumat, 26 November 2021.

Permintaan maafnya muncul setelah sebuah video diunggah di Twitter berisi rekaman saat dalam sebuah acara di negara bagian asalnya, Colorado, dia mengatakan ketika akan naik lift di Capitol melihat seorang petugas polisi berlari ke arahnya.

"Saya melihat keresahan di wajahnya, dan dia mencoba meraih pintu tapi sudah menutup. Saya tidak bisa membukanya, seperti ada yang terjadi. Saya melihat ke kiri saya, dan itu dia. Ilhan Omar. Dan saya berkata, 'Yah , dia tidak punya ransel, kita seharusnya baik-baik saja,'" katanya.

Dia mengatakan itu "bukan momen 'pasukan jihad' pertama saya."

Advertising
Advertising

Boebert adalah bagian dari kelompok anggota parlemen dari Partai Republik pendukung setia Donald Trump. Kelompok ini sering menyerang rekan Kongres mereka sendiri dengan cercaan dan hinaan. Dia berada di masa jabatan pertamanya.

Omar mengatakan di Twitter bahwa peristiwa yang digambarkan oleh Boebert dalam video itu tidak pernah terjadi, dan bahwa "Kefanatikan anti-Muslim tidak lucu dan tidak boleh dianggap normal."

"Mengatakan saya seorang pembom bunuh diri bukanlah bahan tertawaan," cuit Omar. Dia meminta pemimpin DPR dari Partai Republik Kevin McCarty dan Ketua DPR Nancy Pelosi mengambil "tindakan yang tepat."

Dalam sebuah pernyataan, Pelosi dan para pemimpin senior Demokrat lainnya di DPR mengatakan "komentar dan tindakan Islamofobia yang berulang, berkelanjutan dan ditargetkan terhadap anggota Kongres lainnya, seperti pada Ilhan Omar, sangat ofensif dan memprihatinkan."

"McCarthy dan seluruh kepemimpinan Partai Republik yang berulang kali gagal mengutuk retorika yang menghasut dan fanatik dari anggota konferensi mereka adalah keterlaluan," kata anggota Demokrat itu.

"Kami menyerukan kepemimpinan Partai Republik untuk mengatasi masalah ini dengan anggota kongres dan akhirnya mengambil tindakan nyata untuk menghadapi rasisme."

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

10 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

23 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

1 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya