Kerusuhan di Kepulauan Solomon, 3 Mayat Ditemukan di Chinatown
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Sabtu, 27 November 2021 19:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Kepulauan Solomon menemukan tiga mayat di sebuah gedung yang terbakar akibat kerusuhan yang melanda di wilayah Chinatown, ibukota Honiara, demikian dikabarkan media Australia, Sabtu, 27 November 2021.
Polisi menangkap lebih dari seratus orang yang terlibat kerusuhan di ibukota Pasifik Selatan dalam beberapa hari terakhir.
Mayat hangus ditemukan di sebuah toko di distrik Chinatown pada Jumat malam, kata radio nasional Australia ABC, mengutip laporan dari seorang penjaga keamanan.
Banyak pengunjuk rasa berasal dari provinsi terpadat Malaita, di mana ada kebencian terhadap pemerintah dan penentangan terhadap keputusan 2019 untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Taiwan dan membangun hubungan formal dengan Cina.
Tim forensik telah meluncurkan penyelidikan dan masih berada di tempat kejadian, tetapi penyebab kematian tidak jelas, kata polisi dikutip ABC.
Bangunan di lingkungan Chinatown dijarah dan dibakar selama kerusuhan di ibu kota.
Lebih dari seratus orang ditangkap karena kerusuhan dan penjarahan terkait dengan protes saat ini, Angkatan Kepolisian Kepulauan Solomon mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.
Polisi setempat telah didukung oleh kedatangan pasukan dari Papua Nugini dan Australia.
Sekitar 50 petugas dari Royal Papua Nugini Constabulary tiba di Honiara pada Jumat, sehari setelah Australia mengirim pasukannya ke ibukota itu. Pengiriman ini atas permintaan dari pemerintah Kepulauan Solomon.
“Australia dan Papua Nugini prihatin dengan kekerasan yang terjadi di Honiara dan bersama-sama menekankan pentingnya menyelesaikan ketegangan secara damai,” kata Menlu Papua Nugini Soroi Eoe, dan Menlu Australia Marise Payne dalam pernyataan bersama pada Sabtu.
"Kami bertujuan untuk membantu memulihkan ketenangan dan memungkinkan proses konstitusional yang normal untuk beroperasi," kata mereka.