Filipina Ogah Turuti Permintaan Cina Pindahkan Kapal Bobrok di Wilayah Sengketa

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 25 November 2021 15:38 WIB

Kapal perang Filipina BRP Sierra Madre bersandar di dekat atol Thomas II yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan 30 Maret 2014. REUTERS/Erik De Castro/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina menolak permintaan Cina untuk memindahkan kapal angkatan laut rusak yang disandarkan di sebuah atol di Laut Cina Selatan.

Sebelumnya, Cina memblokir jalur bagi Filipina memasok makanan dan keperluan pasukan yang berjaga di kapal itu.

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana menolak pernyataan Cina pada hari Rabu bahwa Filipina telah berkomitmen untuk memindahkan BRP Sierra Madre, yang sengaja didaratkan di beting Thomas II pada 1999 untuk memperkuat klaim kedaulatan Manila atas Kepulauan Spratly.

Kapal pendarat tank sepanjang 100 meter ini dibangun untuk Angkatan Laut AS selama Perang Dunia II.

"Kapal itu sudah ada sejak 1999. Kalau ada komitmen pasti sudah lama disingkirkan," kata Lorenzana kepada wartawan, Kamis, 25 November 2021.

Advertising
Advertising

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian pada Rabu mengatakan Beijing "menuntut pihak Filipina menghormati komitmennya dan memindahkan kapalnya yang dikandangkan secara ilegal".

Beting Thomas II, 105 mil laut (195 km) dari Palawan, adalah pos sementara dari pasukan kecil militer di atas kapal berkarat, yang terjebak di karang.

Lorenzana menuduh Cina "melanggar" ketika penjaga pantainya mengganggu misi pasokan untuk pasukan Filipina itu.

Cina mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan sebagai miliknya, menggunakan "sembilan garis putus-putus" pada peta yang menurut putusan arbitrase internasional pada tahun 2016 tidak memiliki dasar hukum.

Beting Thomas II berada dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil laut Filipina, sebagaimana diuraikan dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), yang juga ditandatangani oleh China.

"Kami memiliki dua dokumen yang membuktikan bahwa kami memiliki hak berdaulat di ZEE kami sementara mereka tidak, dan klaim mereka tidak memiliki dasar," kata Lorenzana.

"Cina harus mematuhi kewajiban internasionalnya yang menjadi bagiannya."

Presiden Rodrigo Duterte pada Senin mengatakan pada pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Presiden Cina Xi Jinping bahwa dia "benci" tindakan Cina baru-baru ini di beting itu.

REUTERS

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

3 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

1 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

2 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

2 hari lalu

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lawan mana saja?

Baca Selengkapnya

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

2 hari lalu

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut fakta-fakta World Cup 2026.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya