Australia Akan Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin di Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 25 November 2021 12:32 WIB

Penampilan penari dalam upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, 25 Februari 2018. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Australia mempertimbangkan untuk tidak mengirim pejabat pemerintah ke pembukaan Olimpiade Musim Dingin yang diadakan di Beijing tahun depan di tengah meningkatnya seruan dari anggota parlemen untuk boikot diplomatik, demikian Sydney Morning Herald, Kamis, 25 November 2021.

Politisi Australia dari koalisi Liberal-Nasional yang berkuasa dan partai oposisi Partai Buruh mendesak pemerintah federal untuk memboikot acara di Cina tersebut, yang akan diadakan pada Februari 2022, surat kabar itu melaporkan tanpa mengutip sumber.

Boikot diplomatik akan melibatkan tidak mengirim delegasi ofisial, tetapi mengizinkan atlet untuk berpartisipasi.

"Keputusan tentang perwakilan (Australia) di Olimpiade Musim Dingin Beijing belum dibuat," kata juru bicara Menteri Olahraga Richard Colbeck dalam tanggapan yang dikirim melalui email. Departemen luar negeri Australia tidak menanggapi permintaan meminta komentar.

Presiden Joe Biden pekan lalu mengatakan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan boikot diplomatik Olimpiade 2022, sebuah langkah yang akan ditujukan untuk memprotes catatan hak asasi manusia Cina, termasuk apa yang Washington katakan sebagai genosida terhadap minoritas Muslim di Xinjiang.

Advertising
Advertising

Inggris belum membuat keputusan tentang siapa yang akan mewakili pemerintahnya di Olimpiade tetapi Perdana Menteri Boris Johnson tidak mendukung gagasan boikot, kata juru bicaranya awal pekan ini.

Pemerintah Australia sedang menunggu keputusan pemerintahan Biden sebelum menyerukan boikot diplomatik, kata laporan di Sydney Morning Herald.

Baik Amerika Serikat dan Inggris adalah sekutu dekat Australia dan negara-negara tersebut pada September menandatangani kemitraan keamanan untuk membantu Australia membangun kapal selam nuklir. Kesepakatan trilateral membuat marah Cina.

Hubungan Australia dengan Cina, mitra dagang terbesarnya, memburuk setelah melarang Huawei Technologies terlibat dalam pembangunan jaringan broadband 5G pada 2018 dan menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul Covid-19. Beijing merespons dengan mengenakan tarif pada beberapa komoditas Australia.

Berita terkait

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

17 menit lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

15 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

17 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

21 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

2 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya