Inggris Masukkan Hamas ke Daftar Organisasi Teroris, Ikuti AS dan Eropa

Reporter

Tempo.co

Jumat, 19 November 2021 19:49 WIB

Warga Palestina bergembira di Laut Mediterania di lepas pantai Gaza di Kota Gaza, Jumat, 28 Mei 2021. Sepekan pasca gencatan senjata antara Israel dan Hamas, warga mulai kembali ke rutinitasnya sehari-hari. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris akan melarang kelompok militan Hamas dan memasukkannya ke dalam kelompok teroris. Menurut Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel, pendukung Hamas akan dijerat hukuman 14 tahun penjara.

Menurut Patel, perubahan itu akan diputuskan di parlemen pekan depan. Pemerintah Inggris beralasan tidak mungkin membedakan antara sayap politik dan militer Hamas.

Sejak 2001, Inggirs telah melarang sayap militer Hamas yaitu Brigade al-Qassam. Namun larangan langsung di bawah Undang-Undang Terorisme 2000 akan membuat Inggris mengikuti sekutunya Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Seorang pejabat Hamas di Gaza mengatakan kelompok itu akan menunggu sampai pengumuman resmi dari Inggris sebelum mengeluarkan tanggapan.

Patel, yang sedang dalam perjalanan ke Washington, mengatakan keputusan itu berdasarkan laporan intelijen. “Hamas secara fundamental dan fanatik anti-Semit," ujarnya. Ia menambahkan larangan itu diperlukan untuk melindungi komunitas Yahudi.

Advertising
Advertising

Jika organisasi yang mendukung kemerdekaan rakyat Palestina itu benar dilarang di Inggris, maka pakaian yang mendukung Hamas juga akan tak boleh digunakan.

Secara politis, keputusan pemerintah Inggris bisa membuat kelompok oposisi mengambil posisi di Hamas. Sebabnya dukungan dari Partai Buruh terhadap Palestina amat kuat.

Awal bulan ini, seorang pria diadili di Inggris karena mengenakan kaus yang Hamas dan Jihad Islam Palestina. Ini telah dilarang di Inggris sejak 2005. Pada Juni, Feras Al Jayoosi, 34, juga mengenakan pakaian di area Golders Green di London utara, yang memiliki populasi Yahudi yang besar.

Keputusan Inggris melarang Hamas itu disambut gembira oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Ia menyebut Hamas kelompok Islam radikal yang menargetkan orang Israel yang tidak bersalah.

“Saya menyambut baik niat Inggris untuk menyatakan Hamas sebagai organisasi teroris karena memang begitulah adanya,” ujarnya melalui Twitter.

Didirikan pada 1987, Hamas menentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Berbasis di Gaza, Hamas memenangkan pemilihan parlemen Palestina 2006. Mereka merebut kendali militer atas Gaza pada tahun berikutnya.

Serangan 11 hari Israel di Gaza pada Mei tahun ini menewaskan sedikitnya 250 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Para pejabat Israel mengatakan 13 orang, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel oleh roket Hamas.

Baca: Pemuda Palestina Akhiri Mogok Makan 113 Hari di Penjara Israel

AL JAZEERA

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

14 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

14 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

15 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

19 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

21 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

22 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

1 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya