Jepang Siapkan Rencana Darurat Jika Jumlah Pasien Covid-19 Naik

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 November 2021 17:00 WIB

Pelanggan kedai minum Kichiri Shinjuku menikmati makan malam dipisahkan layar akrilik transparan di tiap meja untuk mencegah penyebaran virus corona di Tokyo, Jepang, 19 Mei 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Jumat, 12 November 2021, memaparkan sebuah rencana darurat untuk menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit dan SDM di sektor kesehatan. Rencana ini untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus positif Covid-19 pada musim dingin ini.

Jepang sebelumnya menghadapi gelombang kelima wabah virus corona yang mematikan dan hampir membuat sistem kesehatan hampir kewalahan selama musim panas lalu. Sekarang ini, angka positif Covid-19 dan kematian akibat Covid-19 sudah menurun secara dramatis, menyusul naiknya angka imunisasi vaksin virus corona menjadi lebih dari 70 persen populasi Jepang sudah suntik vaksin Covid-19.

Warga yang mengenakan masker berjalan di jalan di luar pasar Tsukiji, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2020. [REUTERS / Issei Kato / File Photo]

Advertising
Advertising

Jepang melonggarkan hampir sebagian besar aturan pencegahan penyebaran wabah Covid-19 pada bulan lalu. Namun para ahli memperingatkan kasus infeksi virus corona kemungkinan akan muncul lagi seperti yang terjadi pada musim dingin lalu.

Sebelumnya, Pemerintah Jepang berencana meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit menjadi sekitar 30 persen. Tokyo juga ingin menambah pusat perawatan kesehatan dan pengumpulan data supaya bisa memproyeksi rumah sakit-rumah sakit mana saja yang bakal berada dalam tekanan.

“Agar sejalan dengan upaya memperkuat sistem kesehatan, mulai Desember 2021 kami akan menggunakan sistem IT untuk mengumumkan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit dan kondisi setiap rumah sakit,” kata Kishida.

Pada akhir pekan lalu, Perdana Menteri Kishida mengatakan Kartu AS dalam upaya pemerintah memerangi pandemi Covid-19 adalah pengadaan perawatan oral yang dapat mencegah pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit. Jepang juga bersedia membayar USD 1,2 miliar (Rp 17 triliun) untuk membeli 1,6 juta obat antiviral Covid-19, yakni pil molnupiravir yang dikembangkan oleh Merck & Co Inc dan Ridgeback Biotherapeutics.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Saki di Prancis Bertambah

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

2 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

4 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

21 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya