Louis Vuitton Disebut Mau Buka Toko Bebas Pajak di Cina

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 13 November 2021 17:00 WIB

Logo brand Louis Vuitton asal dari Prancis, 18 September 2020. Polemik kartun Nabi Muhammad kembali mencuat di Prancis. Perdebatan muncul setelah guru sejarah bernama Samuel Paty dibunuh teroris di tengah jalan karena membahas kartun tersebut di dalam kelas. REUTERS/Charles Platiau/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Louis Vuitton sedang mempertimbangkan untuk membuka toko pertamanya di Cina, yang bebas pajak. Dua sumber mengatakan toko barang mewah tersebut kemungkinan dibuka di Pulau Hainan, Cina.

Louis Vuitton dikenal sangat menjaga dalam hal distribusi dan terkenal tidak pernah memberikan diskon pada produk-produk kulitnya. Louis Vuitton atau LVMH adalah perusahaan barang mewah asal Prancis.

Logo Louis Vuitton terlihat pada sebuah tas tangan ketika seorang karyawan bekerja di sebuah pabrik garmen high-end baru Vuitton di Beaulieu-sur-Layon, dekat Angers, Prancis, 5 September 2019. REUTERS/Stephane Mahe

Advertising
Advertising

Sumber mengatakan saat ini Louis Vuitton belum mengupayakan kemungkinan membuka sebuah toko bebas pajak di Haitang Bay di Sanya, Cina melalui sebuah kesepakatan dengan China Duty Free Group. Namun jika rencana ini terwujud (punya toko bebas pajak), maka ini akan membantu Louis Vuitton manfaatkan keinginan terpendam masyarakat Cina yang menginginkan barang-barang mewah.

Louis Vuitton menolak berkomentar ketika ditanya soal rencana membuka sebuah gerai bebas pajak di Hainan, yang sedang naik daun untuk pasar barang-barang mewah selama pandemi Covid-19 karena masyarakat Cina tidak bisa ke luar negeri. Louis Vuitton pada Jumat, 12 November 2021, hanya mengatakan sedang mengeksplorasi sejumlah kesempatan di Hainan, namun tidak sedang mempertimbangkan opsi apapun terkait izin untuk pasar bebas pajak.

Sejumlah merek dari Eropa dan Amerika Serikat, termasuk Kering yang memproduksi produk Gucci dan Ferragamo, menjual produk-produknya di China Duty Free Group. Merek-merek jam tangan dan perhiasan terkenal lainnya, memperlihatkan ketertarikan dengan peluang ini.

Data yang diungkap Generation Research memperlihatkan industri bebas pajak dunia bernilai USD 86 miliar (Rp 1.220 triliun) sebelum terpukul oleh pandemi Covid-19 pada semester pertama 2019. Pada 2020, bernilai USD 45 miliar (Rp 683 triliun)

Baca juga:Aktris Squid Game Jung Ho Yeon Tampil Elegan di CFDA Awards 2021

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

19 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

1 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

1 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

2 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

2 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

3 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya