Reputasi Yasser Arafat Selama Lima Dekade Memimpin Palestina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 11 November 2021 21:11 WIB

Fidel Castro (kiri) dan pemimpin PLO, Yasser Arafat berdiri bersama di bandara Havana selama kunjungan pertama Arafat ke Kuba pada 14 November 1974. REUTERS/Prensa Latina

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat yang meninggal 11 November 2004 mendominasi lanskap politik Palestina selama lima dekade dan meninggalkan sejumlah reputasi.

Laman biography.com menulis Yasser Arafat lahir di Kairo, Mesir, pada 1929. Ia dikirim untuk tinggal bersama paman dari pihak ibunya di Yerusalem ketika ibunya meninggal pada 1933. Setelah menghabiskan empat tahun di Yerusalem, Arafat kembali ke Kairo bersama ayahnya. Di Kairo, saat masih remaja, Arafat mulai menyelundupkan senjata ke Palestina untuk digunakan melawan orang-orang Yahudi dan Inggris.

Arafat meninggalkan Universitas Faud I (kini Universitas Kairo) untuk berperang melawan orang-orang Yahudi selama Perang Arab-Israel 1948, yang mengakibatkan berdirinya negara Israel ketika orang-orang Yahudi menang.

Menurut theguardian.com, warisan Arafat yang akan terus dikenang adalah memimpin orang-orang Palestina keluar dari kehancuran materi, politik dan moral dari Nakba 1948, bencana yang menyebabkan lebih dari 700 ribu orang Palestina kehilangan rumah mereka di tempat yang kemudian menjadi wilayah Israel. Pendukung Arafat akan mengklaim bahwa tanpa perjuangan bersenjata, masalah Palestina tidak akan lebih dari masalah pengungsian.

Setelah kematian Arafat, penggantinya Mahmoud Abbas berusaha menjauhkan diri dari cara-cara ini. Sebagai kawan dan rekan lama Arafat, Abbas mewarisi banyak legitimasinya dari tahun-tahun perjuangan bersama dan dedikasi mereka untuk tujuan itu. Tapi dia mengambil pendekatan yang berbeda. Upaya pembangunan negara dan komitmen teguh terhadap negosiasi dan diplomasi telah menggantikan etos revolusioner Arafat.

Advertising
Advertising

Pada 1958, Arafat dan beberapa rekannya mendirikan Al-Fatah, sebuah jaringan bawah tanah yang menganjurkan perlawanan bersenjata terhadap Israel. Pada pertengahan 1960-an, kelompok itu vakum sehingga Arafat meninggalkan Kuwait, menjadi revolusioner penuh waktu dan melancarkan serangan ke Israel.

Arafat mendirikan PLO pada 1964, sebuah organisasi yang menyatukan sejumlah kelompok yang memperjuangkan negara Palestina yang merdeka. Tiga tahun kemudian, Perang Enam Hari meletus, dengan Israel sekali lagi diadu dengan negara-negara Arab. Perang dimenangkan Israel, dan setelahnya Fatah Arafat menguasai PLO ketika ia menjadi ketua komite eksekutif PLO pada 1969.<!--more-->

Setelah kalah perang, Arafat memindahkan operasi ke Yordania, dan terus mengembangkan PLO. Setelah diusir oleh Raja Hussein, Arafat memindahkan PLO ke Libanon. Arafat menjadi dalang perlawanan terhadap Israel.

PLO diusir dari Lebanon pada awal 1980-an. Arafat kemudian meluncurkan gerakan protes intifada terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Intifada ditandai dengan kekerasan terus-menerus di jalan-jalan dengan pembalasan Israel.

Pada 1988 Arafat memberikan pidato di PBB yang menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat dapat hidup bersama dalam damai, menandai perubahan bagi Arafat dan PLO. Proses perdamaian yang dihasilkan mengarah pada Persetujuan Oslo tahun 1993, yang memungkinkan pemerintahan Palestina yang merdeka dan pemilihan umum di wilayah Palestina dengan Arafat yang terpilih sebagai presiden.

Arafat dan Shimon Peres dari Israel dan Yitzhak Rabin pada 1994 menerima Hadiah Nobel Perdamaian. Tahun berikutnya mereka menandatangani perjanjian Oslo II, yang meletakkan dasar bagi serangkaian perjanjian damai antara PLO dan Israel, termasuk Protokol Hebron pada 1997, Memorandum Sungai Wye pada 1998, Kesepakatan Camp David pada 2000 dan “peta jalan untuk perdamaian” pada 2002.

Baca: Suha Arafat, Abu Ammar, dan Pernikahan yang Mengejutkan

HENDRIK KHOIRUL MUHID | EK

Berita terkait

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

38 menit lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

9 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

10 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

11 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

12 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

12 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

12 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

13 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

14 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

15 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya