Yasser Arafat dan Konspirasi di Sekitar Kematiannya

Reporter

Tempo.co

Kamis, 11 November 2021 14:04 WIB

BJ Habibie yang kala itu menjabat sebagai Presiden, didampingi Menko Polkam Feisal Tanjung bertemu Presiden Palestina Yasser Arafat, Jakarta, pada 1999. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936, ini meninggalkan dua anak, yakni Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Bertepatan dengan hari ini, 17 stahun silam, pemimpin Palestina Yasser Arafat meninggal dunia di Rumah Sakit Militer Percy, dekat Paris. Arafat meninggal saat berusia 75 pada 11 November 2004, setelah mengeluh sakit perut di kantor pusatnya di Kota Ramallah, Tepi Barat.

Arafat dinyatakan meninggal akibat gangguan darah. Namun pemeriksaan barang-barang miliknya dan penggalian kerangkanya untuk analisis lebih lanjut pada 2012 menunjukkan ia mungkin telah diracun dengan radioaktif polonium-210.

Melansir dari reuters.com, Arafat menghabiskan bulan-bulan terakhir hidupnya bersembunyi di sebuah kompleks bekas pertempuran di kota Ramallah Tepi Barat, dikelilingi oleh tank-tank Israel. Di dalam gedung, sekelompok ajudan inti mengurus setiap kebutuhan pemimpin mereka yang sudah lanjut usia.

Laporan Institut Fisika Radiasi Rumah Sakit Universitas Lausanne menyatakan bahwa Arafat jatuh sakit parah sekitar empat jam setelah makan pada 12 Oktober 2004. Dia tidak pernah pulih dan meninggal sebulan kemudian di sebuah rumah sakit Paris pada usia 75.

Sebelum kematian suaminya, Suha Arafat yang melarikan diri dari Wilayah Palestina dengan putri kecil mereka setelah pecahnya pemberontakan melawan pendudukan Israel pada 2000, tidak bertemu dengan Arafat selama tiga tahun menjenguk suaminya.

Kepada Al-Jazeera, Suha mengatakan kematian suaminya menyimpan konspirasi. “Saya meminta Anda untuk menyadari ruang lingkup konspirasi. Mereka mencoba mengubur Abu Ammar (Arafat) hidup-hidup.”

Advertising
Advertising

Sembilan tahun kemudian, pada 2012, Suha Arafat bersuara lagi. Ia meminta penyelidikan di pengadilan Prancis. Ia menuduh seseorang dari lingkaran dalam pemimpin Palestina itu telah meracuni suaminya.

Tuduhan Suha dilayangkan setelah ahli forensik Swiss, yang melakukan tes dari sampel yang diambil pada jenazah Arafat, menemukan bahwa Arafat memiliki tingkat radioaktif polonium 18 kali lebih tinggi dari biasa.

Tuduhan Suha Arafat, disiarkan di seluruh penjuru Arab, dan membangkitkan kembali kontroversi lama di Otoritas Palestina. Kelompok ilmuwan yakin 83 persen bahwa pemimpin Palestina itu diracun dengan polonium.

Banyak rakyat Palestina percaya bahwa Israel yang telah meracuni Arafat dan menuduh Rezim Zionis membunuhnya sebelum ini.

Dilansir dari Antara, pada 2013, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak dilakukannya penyelidikan internasional mengenai kematian pendahulunya Yasser Arafat pada 2004. Dalam kunjungannya ke Kairo, Mesir pada November 2013, Abbas meminta Sekretaris Jenderal Liga Arab agar mengaktifkan resolusi lama organisasi itu untuk membentuk komite penyelidikan internasional mengenai kematian Arafat.

Pada 2015, Tim investigasi Palestina yang menyelidiki misteri kematian Yasser Arafat, mengklaim mantan pemimpin Palestina itu dibunuh Israel. Hasil investigasi itu menyebutkan Arafat dibunuh di rumah sakit militer di Paris, Prancis.

"Komite penyelidikan telah mengidentifikasi pembunuh mantan Presiden Yasser Arafat, dan Israel bertanggung jawab soal itu," kata Ketua Investigasi Tawfiq Tirawi, pada Rabu, 11 November 2015, seperti dilansir laman Al-Araby.

Dilansir dari theguardian.com, Israel dengan keras menyangkal peran apa pun dalam kematian Arafat, dengan mengatakan bahwa mereka secara politik telah mengisolasinya pada saat itu dan tidak memiliki alasan untuk membunuhnya. “Biarkan saya menyatakan ini sesederhana yang saya bisa: Israel tidak membunuh Arafat,” kata juru bicara kementerian luar negeri Israel Yigal Palmor.

Orang-orang Palestina, kata Palmor, harus menghentikan omong kosong ini. "Dan berhenti mengangkat tuduhan tak berdasar ini tanpa bukti apa pun.”

Baca: 28 Mei 1964, Pertama Kali Yasser Arafat Umumkan Organisasi Pembebasan Palestina

HENDRIK KHOIRUL MUHID | EK

Berita terkait

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

2 jam lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

3 jam lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

4 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

8 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

1 hari lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

1 hari lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya