India dan Pakistan Tegang, Amerika Ketar-Ketir

Reporter

Editor

Sabtu, 27 Desember 2008 14:20 WIB

Demo anti India. AFP| Ridwan Tabasum

TEMPO Interaktif , Islamabad: Genderang perang sayup-sayup terdengar di perbatasan Pakistan dan India. Melihat kemungkinan lebih buruk antara dua negara yang mempunyai kekuatan nuklir ini, Amerika buru-buru melerai kedua negara yang bertetangga ini.

Dari isu terakhir, Pakistan mulai mengalihkan ribuan tentaranya di perbatasan Afghanistan ke perbatasan dengan India. Sejumlah saksi menyatakan mulai ada peningkatan ketegangan di antara dua negara.


Melalui hubungan diplomatik, Gedung Putih mulai membujuk Islamabad dan New Delhi untuk menurunkan akitifitas militernya. Ketegangan ini muncul usai penyerangan kelompok militan bersenjata ke Mumbai, dan kemudian India menyalahkan Pakistan sebagai basis militan.

Advertising
Advertising


Pejabat Pakistan membenarkan adanya pergerakan tentara mereka yang berada di perbatasan dengan Afghanistan --untuk menghadapi kelompok Militan Taliban dan Al Qaeda-- mulai bergeser ke arah timur, yang berbatasan dengan India. “Tapi itu hanyalah kekuatan kecil,” ujar pejabat pertahanan Pakistan.


Namun pergerakan militer yang terbatas ini, dilihat oleh pejabat senior pertahanan dan keamanan India sebagai alarm tanda bahaya. Sedangkan, India juga memperparah ketegangan dengan menyarankan warganya untuk tidak melawat ke Pakistan karena dianggap tidak aman.


Sementara di Washington, Gedung Putih sudah ketar-ketir dengan ketegangan dua negara bertetangga ini. “Pejabat Amerika mengingatkan India dan Pakistan untuk menurunkan tensi. Kami lanjutkan agar keduanya mau bekerja sama melakukan penyelidikan insiden Mumbai,” ujar juru bicara Gedung Putih Gordon Johndroe. “Kami juga tidak ingin mereka melakukan aktifitas yang bisa meningkatkan ketegangan.”


Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani menyatakan bahwa negaranya mencintai perdamaian dan tidak membuat desain penyerangan, tapi hanya mengingatkan pihaknya bisa merespons jika diserang.


AP| AFP| NUR HARYANTO

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya