Pengobatan Tradisional China Diminati di Afrika, Satwa Liar Terancam Punah

Reporter

Tempo.co

Rabu, 10 November 2021 18:21 WIB

Petugas mengeluarkan sejumlah Trenggiling (Paramanis javanica) beku dari dalam kotak penyimpanan saat akan dimusnahkan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Juanda, Surabaya, 8 Juli 2015. Trenggiling tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan obat-obatan di Singapura. FULLY HANDOKO

TEMPO.CO, Jakarta - Pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) yang didukung pemerintah China, berekspansi hingga ke banyak negara di Afrika. Hal ini berisiko memicu perdagangan satwa liar ilegal dan mengancam masa depan beberapa spesies yang terancam punah di dunia, menurut sebuah laporan.

Menurut Badan Investigasi Lingkungan EIA yang berbasis di London, pengobatan tradisional dari China ini merupakan bencana untuk beberapa spesies hewan langka seperti macan tutul, trenggiling dan badak. Lembaga ini berfokus menyelidiki kejahatan terhadap satwa liar dan lingkungan.

China telah mempromosikan pengobatan tradisional yang sudah ada sejak lebih dari 2.500 tahun ini. Selain itu China juga sedang mengembangkan infrastruktur jalan, kereta api dan proyek besar lainnya di seluruh Afrika.

Sebagian besar pengobatan berbasis tanaman. Namun ada pula yang menggunakan hewan trenggiling serta badak yang diambang kepunahan.

“Pada akhirnya, pertumbuhan pengobatan tradisional China ini menimbulkan ancaman serius bagi keanekaragaman hayati yang ditemukan di banyak negara Afrika, semuanya atas nama keuntungan jangka pendek.” kata Juru Kampanye Liar EIA Cares Kam dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

“Setiap pemanfaatan spesies yg terencana di pengobatan tradisional China berpotensi mendorong kejahatan terhadap satwa liar dan pada akhirnya menyebabkan eksploitasi berlebihan.”

Dalam laporan tersebut, Lethal Remedy mengatakan bagaimana promosi beberapa pengobatan tradisional China di Afrika menimbulkan ancaman besar bagi satwa liar yang terancam punah.

Pengecer sedang mencari rantai pasokan langsung ke sumber penjualan. Untuk itu EIA mendesak agar pemerintah di negara-negara Afrika melakukan pengawan yang ketat terhadap praktik pengobatan tradisional ini.

Di China, penggunaan spesies langka telah dilarang. Namun masih ada beberapa yang meresepkan obat seperti afrodisiak untuk mengobati penyakit dari kanker hingga kondisi kulit.

EIA mencatat bahwa Afrika Selatan, Kamerun, Tanzania dan Togo termasuk di antara negara-negara Afrika yang telah menandatangani perjanjian dengan China untuk mengembangkan pengobatan tradisional. Sedangkan Afrika Selatan dan Namibia telah mengakui pengobatan tradisional China sebagai bagian dari sistem kesehatan masyarakat mereka.

Baca: Anggota Kongres AS ke Taiwan dengan Pesawat Militer, Cina Terbangkan Jet Tempur

AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI | AL JAZEERA

Berita terkait

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

2 hari lalu

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

Mungkin masih sedikit yang mengenal Guinea di bagian barat Afrika, dengan kota terbesarnya adalah Conakry. Ini 5 destinasi wisata unggulannya.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

5 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

5 hari lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

6 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

12 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

15 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

16 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

16 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

22 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

23 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya