Pertama di Dunia, Obat Covid-19 Molnupiravir Generik Bakal Dijual di Bangladesh
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 10 November 2021 08:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Beximco Pharmaceuticals, produsen obat yang beroperasi di Bangladesh segera menjual molnupiravir versi generik pertama di dunia. Obat ini disebut-sebut sebagai senjata baru dalam perang melawan pandemi Covid-19.
Menurut keterangan perusahaan, Beximco Pharmaceuticals akan menjual molnupiravir generik di Bangladesh sebelum mempertimbangkan akan mengekspornya berdasarkan persetujuan peraturan global. Versi generik telah menerima otorisasi penggunaan darurat dari regulator obat Bangladesh.
Obat generik seperti buatan Beximco adalah versi obat bermerek yang lebih murah. Obat ini diharapkan membantu memperluas akses ke perawatan di negara-negara miskin.
Molnupiravir, yang dikembangkan oleh Merck dan Ridgeback Biotherapeutics, menerima persetujuan dari Inggris pekan lalu. Obat itu sedang dalam tinjauan peraturan di Amerika Serikat dan Eropa.
"Kami percaya (molnupiravir generik) dapat berperan penting dalam memerangi pandemi, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana akses ke vaksin terbatas," kata Direktur Pelaksana Beximco Nazmul Hassan dalam sebuah pernyataan.
Obat tersebut akan dijual dengan harga 70 taka atau US$ 0,82 per kapsul. Beximco menyatakan pihaknya berusaha untuk terus menurunkan harga.
Sejumlah perusahaan berlomba mengembangkan obat untuk memerangi pandemi selain vaksin. Namun hanya sedikit yang berhasil mengembangkan pil oral yang mudah dicerna.
Molnupiravir telah diawasi dengan ketat sejak bulan lalu. Hasil uji menunjukkan bahwa obat itu dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko terinfeksi Covid-19 yang parah. Para ahli memuji hasilnya sebagai terobosan potensial.
Perwakilan Beximco mengatakan perusahaan tidak memiliki perjanjian dengan Merck. Namun perusahaan bisa menjual molnupiravir generik dengan mengabaikan aturan kekayaan intelektual. Obat ini akan dijual ke negara berkembang dan tak bisa diekspor ke negara Barat.
Merck tidak menanggapi permintaan komentar. Pembuat obat AS memiliki perjanjian lisensi dengan delapan pembuat obat India untuk molnupiravir. Tujuannya untuk mengubah negara Asia Selatan menjadi pusat manufaktur obat yang memasok negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Baca: Obat Covid-19 Paxlovid dari Pfizer, Efektivitas Hasil Uji Hampir 90 Persen
REUTERS