Top 3 Dunia: Atlet Tenis Dipaksa Berhubungan Seks, Michelle Wu Wali Kota Boston
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 5 November 2021 06:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin diawali dengan pengakuan atlet China, Peng Shuai yang menuduh mantan Wakil Perdana Menteri China Zang Gaoli memaksanya berhubungan seks. Tuduhan itu diunggah ke jejaring sosial Weibo.
Berita kedua adalah warga Malaysia divonis hukuman mati di Singapura karena kasus narkoba. Vonis tersebut menuai protes karena terdakwa mengalami keterbelakangan mental. Berita top 3 dunia terakhir adalah Michelle Wu yang terpilih menjadi wali kota Boston. Dia adalah wali kota pertama dari kulit berwarna.
Berikut berita selengkapnya:
1. Pengakuan Atlet Tenis Dipaksa Berhubungan Seksual dengan Mantan Wakil PM Cina
Mantan atlet tenis ganda nomor 1 dunia asal Cina, Peng Shuai, secara terbuka melalui media sosial menuduh mantan Wakil Perdana Menteri Cina Zhang Gaoli telah memaksanya melakukan hubungan seksual beberapa tahun lalu. Unggahan itu sekarang sudah dihapus oleh Peng.
Pada screenshot unggahan Peng di Weibo Selasa malam, 2 November 2021, Peng menyebut Zhang telah memaksanya melakukan hubungan seks dan mereka kemudian memiliki hubungan konsensual yang putus-nyambung.
Unggahan itu dihapus Peng sekitar 1,5 jam setelah dipublikasi di Weibo. Namun screenshot dari unggahan itu sudah terlanjur menyebar.
Sensor Cina dikenal sangat ketat. Kehidupan pribadi para pucuk pimpinan di Cina khususnya telah menjadi subjek yang paling sensitif.
Sikap bungkam juga diperlihatkan oleh State Council Information Office, termasuk Zhang sendiri. Sedangkan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengaku tak mengetahui permasalahan ini dan dia meyakinkan ini bukan urusan yang ada kaitannya dengan negara.
<!--more-->
2. Vonis Mati untuk Warga Malaysia di Singapura Diprotes, Ini Sebabnya
Vonis hukuman mati yang dijatuhkan kepada warga negara Malaysia, Nagaenthran K Dhamalingam, oleh pengadilan Singapura dalam kasus narkoba, diprotes karena terdakwa dinilai mengalami keterbelakangan mental.
Vonis itu akan dijalankan di Singapura, pada 10 November 2021 karena kasus narkoba.
"Ia telah ditahan oleh pihak berwenang Singapura pada 22 April 2009 atas kesalahan penyelundupan narkoba jenis heroin seberat 42,72 gram dan dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Tinggi Singapura pada 22 November 2010," ujar Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah dalam pernyataannya di Putrajaya, seperti dikutip Antara, Kamis, 4 November 2021.
Proses banding melalui mahkamah telah dibuat hingga ke peringkat akhir yaitu melalui permohonan Pengampunan Presiden (Presidential Clemency). "Permohonan tersebut telah ditolak pada 1 Juni 2020," katanya.
Saifuddin mengatakan pihaknya juga menerima surat dari organisasi Anti-Death Penalty Asia Network (ADPAN) melalui Maria Chin Abdullah, anggota Parlemen Petaling Jaya yang menyampaikan pelaksanaan hukuman tersebut serta memohon supaya Kementerian Luar Negeri membahas kasus ini dengan Pemerintah Singapura.
"Saya telah mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Singapura berkenaan dengan kasus ini," katanya.
Kementerian Luar Negeri melalui Komisi Tinggi Malaysia di Singapura akan terus memantau perkembangan kasus ini dan akan menyampaikan bantuan konsuler yang sewajarnya kepada Nagaenthran serta keluarganya.
Hukuman mati yang dijatuhkan Pengadilan Singapura dinilai keliru karena terdakwa Nagaenthran mengalami keterbelakangan mental, demikian itu disampaikan Kelompok hak asasi Lawyers for Liberty (LFL) Malaysia.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Michelle Wu, Wanita Keturunan Taiwan Pertama di Kursi Wali Kota Boston
Anggota Dewan Kota Boston Michelle Wu menjadi wanita dan orang kulit berwarna pertama yang terpilih sebagai walikota Boston dalam pemilihan yang digelar Selasa, 2 Noivember 2021.
Ia mengalahkan sesama Anggota Dewan Kota Boston, yang juga perempuan Annissa Essaibi George.
Jika Wu merupakan warga Amerika keturunan Taiwan, maka Essaibi George adalah warga keturunan Tunisia dan Polandia.
Wu, seorang Demokrat progresif yang memiliki hubungan dekat dengan Senator AS Elizabeth Warren dari Massachusetts, berkampanye tentang kebijakan liberal seperti reformasi kepolisian, kontrol sewa, dan Kesepakatan Baru Hijau untuk Boston.
Wali Kota Boston selama ini selalu lelaki kulit putih selama hampir 200 tahun. Namun pejabat wali kota sekarang, Kim Janey, yang mengambil alih ketika Marty Walsh bergabung dengan pemerintahan Presiden Joe Biden, adalah seorang wanita kulit hitam.
Wu adalah lulusan Universitas Harvard, yang merintis karier di Boston Consulting Group. Ia kemudian kembali ke Chicago untuk merawat ibunya yang sakit dan menemani adik-adiknya. Ia membuka bisnis tea house,
Pada tahun 2009, ia kembali ke Massachusetts untuk melanjutkan kuliah di Harvard Law School. Di sini ia bertemu Profesor Elizabeth Warren, yang kelak menjadi senator dan mengajarinya berpolitik.
Ia bekerja di kantor wali kota Boston membantu Thomas Menino di Kantor Administrasi dan Keuangan, dan kemudian sebagai Anggota Rappaport dalam Hukum dan Kebijakan Publik di bawah Kepala Staf Menino Mitch Weiss.
Pada 2012, Wu membantu Elizabeth Warren sebagai anggota tim kampanye pencalonan Senator.
ANTARA | REUTERS