Kedutaan AS di Ethiopia Pulangkan Staf dan Keluarga, Ancaman Tigray Meningkat

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 4 November 2021 15:31 WIB

A general view of the skyline of Addis Ababa, Ethiopia November 3, 2021. REUTERS/Tiksa Negeri

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar AS di Addis Ababa mengizinkan keberangkatan sukarela staf non-darurat dan anggota keluarga menyusul makin memanasnya konflik bersenjata di Ethiopia.

"Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengizinkan keberangkatan sukarela pegawai pemerintah AS non-darurat dan anggota keluarga pegawai darurat dan non-darurat dari Ethiopia karena konflik bersenjata, kerusuhan sipil, dan kemungkinan kekurangan pasokan," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan, Rabu, 3 November 2021.

Perjalanan ke Ethiopia tidak aman dan kemungkinan terjadinya eskalasi lebih lanjut, kata Kedubes AS.

"Pemerintah Ethiopia sebelumnya telah membatasi atau mematikan internet, data seluler, dan layanan telepon selama dan setelah kerusuhan sipil," katanya.

Juru bicara pemerintah Ethiopia, Legesse Tulu, tidak segera menanggapi panggilan telepon Reuters yang meminta komentar tentang pernyataan kedutaan AS.

Advertising
Advertising

Pada Selasa, Ethiopia mengumumkan keadaan darurat, karena pasukan pemberontak Tigray makin mendekati ibukota Addis Ababa.

Utusan khusus AS untuk Tanduk Afrika, Jeffrey Feltman, diperkirakan akan tiba di Addis Ababa untuk mendesak penghentian operasi militer di utara dan mengupayakan dimulainya pembicaraan gencatan senjata.

Inggris juga mendesak warganya mempertimbangkan apakah akan tetap tinggal di Ethiopia atau pergi mumpung penerbangan komersial masih tersedia.

Perdana Menteri Ethipia Abiy Ahmed berjanji untuk mengubur musuh-musuh pemerintahnya "dengan darah kami" ketika pasukan pemberontak Tigrayan dan Oromo mengancam untuk maju ke Addis Ababa.

Abiy meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 2019 karena menyelesaikan konflik lama Ethiopia dengan Eritrea.

Seruan sebelumnya untuk "mengubur" musuh dalam sebuah pernyataan yang diposting di halaman Facebook resmi Abiy selama akhir pekan telah dihapus oleh platform tersebut karena melanggar kebijakan terhadap menghasut dan mendukung kekerasan, kata perusahaan itu.

Pasukan Tigrayan berada di kota Kemise di negara bagian Amhara, 325 km dari ibu kota Juru bicara Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), Getachew Reda, mengatakan kepada Reuters pada Rabu malam, pasukannya berjanji untuk meminimalkan korban dalam perjalanan mereka menguasai Addis Ababa.

"Kami tidak bermaksud menembak warga sipil dan kami tidak ingin pertumpahan darah. Jika memungkinkan, kami ingin prosesnya damai."

Seorang analis regional yang berhubungan dengan pihak-pihak dalam perang dan yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan TPLF kemungkinan akan menunda serangan ke Addis Ababa sampai mereka mengamankan jalan raya yang membentang dari negara tetangga Djibouti ke ibukota.

Strategi itu mengharuskan mereka merebut kota Mille. Juru bicara TPLF mengatakan bahwa pasukan Tigray telah mendekati Mille.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya